Siapa yang tidak happy didekati pria tampan dan nyaris sempurna? Tunggu dulu, jangan sampai tertipu mulut manis dan sikap anggun. Bisa jadi, dia pria tipe player yang tidak punya niat serius. Kenali tanda-tandanya sebelum terlambat.
Harapan Putra - Ketika dikenalkan dengan Rio oleh bekas teman kuliahnya, Gladys langsung terkesan. Cowok yang lima tahun lebih tua darinya itu amat simpatik, di samping juga ganteng. Sikapnya percaya diri, gentle, dan sepertinya tahu apa saja yang Gladys inginkan. Yang paling penting, dia lucu dan selalu
nyambung diajak bicara.
Setelah berkenalan, mereka beberapa kali kencan. Rio juga sangat asyik diajak
ngobrol hingga pesan pendek (SMS) dan telepon pun terus menerus mengalir saat mereka tidak bertemu. Tetapi, ketika Rio mengajak berpacaran, Gladys justru menolak. Ada apa?
"Saya merasa dia bukan cowok yang bisa serius. Saya mendeteksi gejala
playboy," ungkap Gladys.
"Kami bisa ngobrol lewat SMS sepanjang malam berhari-hari. Tetapi, ada kalanya dia tidak menanggapi satu pun SMS saya. Ditelepon juga tidak diangkat. Saya punya feeling dia tidak serius," lanjut perempuan 25 tahun itu tegas.
Memang, tiba-tiba "menghilang" adalah salah satu indikasi serius seorang pria bisa dikategorikan sebagai
player alias
playboy. Player di sini lebih diartikan sebagai pria yang dengan sengaja memiliki banyak pacar sekaligus. Atau dia berani mendekti banyak perempuan lain (
flirty) meski sejatinya sudah memiliki hubungan serius dengan seseorang.
Bisa juga diartikan sebagai pria yang amat gampang berganti pasangan. "Pendeknya, semua pria yang tidak menghargai perasaan perempuan. Dia hanya mencari mereka untuk bersenang-senang. Kalau bosan, ya sudah ditinggal. Itu bisa dikategorika sebgai
playboy," jelas kei Savouri.
love trainer asal jakarta.
Ada beberapa ciri yang bisa dikenali dari seorang plyaboy. Yang utama, dia paling bisa membuat perempuan merasa nyaman. Cara bicaranya enak, sikapnya simpatik, gampang menimbulkan kesan baik di mata perempuan. Pria itu selalu tau keinginan perempuan dan memperlakukan mereka tepat seperti yang mereka inginkan.
Menurut Kei,
playboy biasanya punya paket komplet. Fisik keren plus kepribadian yang hangat dan menyenangkan. "Mereka bisa romantis. bisa
cool, dan bisa
funny. Karena beragam kualitas itu, mereka bisa menjadi
player," Ucap
trainer jasa konsultan cinta
Hitman System itu.
Perempuan bisa mendeteksi si playboy selama pendekatan. Selain kadang kala susah dihubungi, dia banyak bercerita tentang perempuan lain. Nadanya pun seperti menyombongkan diri.
"Msalnya, saya pernah jalan sama cewek ini, cewek itu, dan seterusnya. Pokoknya,
kelihatan banget lah," ucap Kei. "Dia melakukan itu untuk menunjukkan bahwa dia punya pilihan. Secara otomatis, itu meningkakan daya tawarnya di depan cewek yang sedang dihadapi," tambahnya.
Saatciri-ciri itu sudah tampak pada seseorang pria, apa yang harus dilakuka perempuan? apakah langsung mundur begitu saja? Kei menyarankan tidak perlu menarik diri secara drastis. Tetap ladeni ajakan kencan sambil amati tindak tanduknya. Tetapi, jangan pernah dianggap seris.
"Kesalahan utama cewek biasanya belum apa-apa sudah menganggap serius. Mentang-mentang si playboy biasa membuat nyaman, sudah langsung jatuh cinta saja. Belum-belum sudah memikirkan pacaran, bahkan menikah. Hindari itu," tegas Kei. "Anggap santai saja, Anggap saja bersenang-senang dan jangan menutup diri terhadap cowok lain," lanjutnya.
Sebenarnya, lanjut dia, perempuan sudah dibekali insting untuk mengani tanda-tanda tidak beres pada seseorang pria. Misalnya, biasanya cowok jaga image atau malu-malu saat pendekatan. Sementara itu, pria yang baru ditemui ini sangat percaya diri, tidak jaim. Cara bicara dan tindakannya sangat halus dan teratur.
Atau, biasanya masih sungkan pegang-pegang tangan. Untuk yang baru ini, belum apa-apa sudah berani merangkul bahu. Itu berarti dia sudah sering melakukannya pada ratusan perempuan sebelumnya. Bisa jadi perempuan tersebut sedang berhadapan dengan player. "Kuncinya kembali ke cewek lagi. Sudah punya insting begitu, apakah mau diteruskan atau tidak," tegas Kei.
Harus Bisa Memanajemen Hati dan Pikiran
Setelah pendekatan yang cukup lama, tiba-tiba si player mengajukan proposal untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius. Dengan kata lain, berpacaran. Apakah yang harus dilakukan perempuan? Menurut
Kei Savouri,
love trainer Hitman System, jangan langsung ditolak. "Beri dia kesempatan. Siapa tahu memang dia serius," ucap Kei.
Namun, sekali lagi, jangan mencintainya secara berlebihan. Mungkin saja dia mengaku tobat saat itu. Tetapi, masih ada kemungkinan tabiatnya kambuh. Di masa depan, plus ada kesempatan, bukan tidak mungkin dia kembali berani membagi cinta dengan beberapa perempuan sekaligus.
Karena itu, sejak awal diperlukan manajemen hati dan pikiran yang kuat. Perempuan harus menanamkan pemikiran bahwa berpacaran dengan orang yang pernah punya reputasi player memang berisiko sakit hati. Perempuan harus melakukan beberapa hal untuk meminimalkan risiko tersebut.
Tidak menyerahkan diri seratus persen adalah salah satunya. Selalu ingat bahwa dia adalah pria yang lihai menyembunyikan hubungan dengan perempuan lain. Jangan pernah memiliki harapan terlalu tinggi kepadanya. Dengan begitu, jika suatu hari dia bosan dan memutuskan hubungan, perempuan tidak akan terlalu kehilangan. "Kecenderungan perempuan, selalu mengambil tindakan berdasar emosi. Apalagi kalau sudah jatuh cinta, bisa-bisa jadi 'buta', tidak mau melihat kenyataan," papar Kei. "Hal-hal macam ini hendaknya diminimalkan. Jika menghadapi
playboy, selalu bertindak dengan otak. Itu penting untuk membentengi perasaan," tegasnya.
Misalnya, selama berpacaran, ada tanda-tanda si
player kambuh. ada kala dia sulit dihubungi, kadang malah menghilang beberapa hari. Atas nama cinta, perempuan biasanya mempercayai semua alasannya. Yang lebih parah, si pacar jelas-jelas terlihat kencan dengan perempuan lain.
Jika demikian, lanjut pria yang sering memberi seminar tentang cara menarik perempuan itu, tidak ada jalan lain. Langsung putuskan hubungan. Tidak perlu menyiksa diri dengan mempertahankan pria tersebut. "Itulah pentingnya manajemen hati dan pikiran. Kalau dari awal tidak memberi cinta seratus persen,
kan saat putus tidak terlalu sakit," pungkas Kei.
Tulisan Terkait