Harapan Putra - Mohammad Marzuki, pria kelahiran Klaten, 21 Februari 1975, bisa dikatakan sebagai inspirator bagi musisi hip-hop Indonesia, khususnya di Yogyakarta. Tiga tahun sebelum Jogja Hip Hop Foundation berdiri, dia sudah merambah luar negeri.
Bersama
Jogja Hip Hop Foundation, tahun lalu mereka tampil di Singapura. Tahun 2010, rencananya mereka bakal main di New York dan San Fransisco, Amerika Serikat.
Undangan yang datang dari Singapura dan Amerika Serikat itu menjadi salah satu ukuran bahwa musisi hip-hop jawa diperhitungkan. Meskipun, menurut Juki atau Zuki, panggilan bagi
Mohammad Marzuki, untuk mencapainya diperlukan proses panjang dan kemampuan negosiasi yang mumpuni.
Tahun 2003, Juki mendirikan
Jogja Hip Hop Foundation. Wadah yang diistilahkan sebagai ”ruang tanpa tembok” itu menjadi kendaraannya. Dari Jogja Hip Hop Foundation tersebut, setidaknya telah ditetaskan dua album bertitel
Poetry Battle 1 dan
Poetry Battle 2 pada tahun 2007 dan 2008.
Album kompilasi sejumlah musisi hip-hop itu dicetak masing-masing ribuan keping CD dan ludes dalam hitungan bulan. Potensi hip-hop kemudian semakin terlihat. Maka, tidak mengherankan jika publik lalu menanti-nanti dirilisnya Poetry Battle yang ketiga. Namun, harapan publik itu tampaknya tidak bakal terwujud.
”Aku enggak akan membuat Poetry Battle lagi kok. Aku ingin membuat yang baru saja dan tidak akan aku kasih judul Poetry Battle,” kata anak dari H Soepartijo dan Siti Sapariyah ini.
Juki rupanya ingin lebih dulu mewujudkan impiannya yang lain. Dia tengah menggarap dan akan segera meluncurkan film dokumenter bertajuk
Hip Hop Diningrat. Ini merupakan sebuah film yang memotret perjalanan hip-hop dengan aliran jawa.
Bagaimanapun Juki telah memberi jalan pada komunitas hip hop Yogyakarta untuk berkiprah. Lewat Poetry Battle dia telah memberikan ”kunci” bagi anak- anak hip-hop untuk bertemu siapa saja di luar jalur musik
mainstream. Ia pun aktif membantu anak-anak hip-hop kala mereka membuat rekaman album.
Di samping itu, dia juga bakal membuat album rekaman yang lain. Kali ini Juki berkolaborasi dengan
Soimah, pesinden yang namanya meroket sampai Jakarta. Album itu berjudul
Semiotika Pantura.
Tidak hanya bergerak dalam dunia musik, Juki pun berusaha mendapatkan penghasilan dari usaha distro
Whatever Shop di Yogyakarta. Sebab, sebagian dari pendapatan toko itu menjadi ”tiket” bagi sebagian anak-anak di pinggir Kali Code, Yogyakarta, untuk tetap bersekolah.
Sebenarnya hip-hop bukanlah aliran musik pertama yang dipilih Juki. Lelaki yang tidak lulus Madrasah Aliyah Negeri 1 Yogyakarta itu sebelumnya banyak berteman dengan para seniman jalanan. Lewat cara semacam magang itulah dia, antara lain, belajar seni grafis dan teater.
Di dunia hip-hop, Juki dikenal dengan nama panggung
Kill The DJ. Nama itu baru dipakainya tahun 2001. Alasannya, ketika itu dia melihat sebagian kaum muda mendewakan
rave party (pesta semalam suntuk dengan elektronik musik yang dimainkan para DJ).
”Mereka terlalu menyanjung DJ-nya,” kata Juki yang lalu ingin ”menjungkirkan” anggapan tersebut lewat namanya, Kill The DJ.
Terkadang dia menggunakan nama
Chebolang, terutama untuk garapan desain grafisnya. Hal ini merupakan sosok kontroversial dalam kitab berbahasa Jawa,
Serat Centhini, yang selalu gelisah mencari jati diri. Juki tampaknya merasa kegelisahan seperti dialami
Chebolang juga menimpa dirinya.
Juki mencontohkan, saat mendengar
rekaman telepon Anggodo Widjojo dengan beberapa orang yang diputar dalam
sidang Mahkamah Konstitusi, dia merasa harus menyalurkan kegelisahannya. Maka muncullah lagu
Cecak Nguntal Boyo, yang dia nyanyikan saat ikut berunjuk rasa di Jakarta.
Lagu itu lalu dia daftarkan menjadi
ring back tone (RBT). Dari lima provider yang tawarinya, dua di antaranya menerima ”Cecak Nguntal Boyo” untuk RBT dan hasilnya menjadi dana kampanye antikorupsi.
Meski hip-hop jawa relatif tak mendatangkan keuntungan materi besar, Juki tetap menekuninya. Untuk mempertahankan keberadaan
hip-hop jawa, 40
kitab berbahasa Jawa koleksinya menjadi sumber inspirasi bagi Juki yang tak ada habisnya.
”Menghidupkan bahasa ibu (bahasa Jawa) itu bentuk pertanggungjawaban. Kalau puisi jawa cuma tersimpan dalam lembaran kitab, dia akan berjarak dengan publik. Saya ingin menjadikannya sebagai milik publik,” kata Juki yang tampil dengan hip-hop jawa dalam Urbanfest 2007 di Ancol, Jakarta.
Juki bercerita, dia tertarik pada kitab berbahasa Jawa justru ketika berada di Perancis untuk mendalami
musik elektronik pada 2000.
”Mungkin karena saya berada di luar negeri, jadi ada jarak dengan tanah kelahiran maka bahasa dan budaya Jawa menjadi hal penting. Saya malu, ternyata saya tidak tahu apa-apa tentang budaya dan bahasa ibu sendiri,” ujar pria yang dibesarkan di
lingkungan pesantren karena sang ayah seorang ustadz.
Dia semakin merasa prihatin ketika mengetahui bahwa bahasa Jawa termasuk yang paling tidak diminati kaum muda. Kondisi ini yang membuat Juki berupaya menjadi ”jembatan” antara kaum muda dengan puisi jawa. Dia menggunakan hip-hop sebagai medianya.
Tidak hanya hip-hop dan distro sebagai fashion kaum muda sebagai pendukung yang dia tekuni, Juki juga berusaha membangkitkan kreativitas kaum muda lewat berbagai festival.
Di Yogyakarta, bekerja sama dengan perupa Jompet dan beberapa seniman lain, dia membentuk ”Performance Fucktory” pada tahun 1990-an. Ini merupakan kegiatan yang menampilkan seni multimedia dengan mengelaborasi panggung musik elektronik, video, dan gerak tubuh.
Lewat ”
Performace Fucktory” tersebut, Juki dan kawan-kawan sering kali menggelar pertunjukan seni multimedia di berbagai tempat, baik di Yogyakarta maupun Bandung dan Jakarta.
Selain itu, Juki juga menjadi ”motor” kegiatan ”
Parkinsound”, yang diikuti rata-rata puluhan band, dengan pengunjung sekitar 4.000 orang. Ini merupakan festival musik elektronik yang berlangsung di Yogyakarta setiap tahun, mulai 1998 sampai 2004.
CD 1
01 KONTRA - INTRO
02 KONTRA - UNTUK MELIKA HAMAUDY
03 GATHOLOCO - CINTA DALAM PERSPEKTIF ALKOHOL AKHIR TAHUN
04 KILL THE DJ - SINOM 231 SERAT CENTHINI
05 JAHANAM - CINTAMU SEPAHIT TOPI MIRING
06 NOVA - DIKAWIN ALAM
07 ROBOT GOBLOK - MALAM & HAMPA
08 MC SABDA - KIDUNG JAMAN KALABENDU
09 UGO - ABAD YANG BERLARI
10 ROTRA - NGELMU PRING
Download Poetry Battle CD1
HereCD 2
01 KILL THE DJ - INTRO: HERE I AM
02 KONTRA - GUGURAN KENANGAN
03 GANGSTA LOVING - YANG KEHILANGAN CIT-CITA
04 SHAXIED - RAUNG
05 ZAPATISTA - PESUGIHAN
06 TRIO GUDEL -NYMPOA JENG SRI
07 JAHANAM - JULA-JULI JAMAN EDAN
08 ROTRA - ORA CUCUL ORA NGEBUL
09 KILL THE DJ - ASMARADHANA 338 SERAT CENTHINI
10 GATHOLOCO - CATATAN GANTI TAHUN: ANTARA NATAL DAN LEBARAN
11 DPBM/GATHOLOCO - GOENAWAN MOHAMAD
12 ROBOT GOBLOK - HARGA DUIT TURUN LAGI
13 DUBYOUTH - PANGGUNG KAMI
Download Poetry Battle CD2
HereLyric Lagu CICAK NGUNTAL BOYOBY CHEBOLANG*
Download CICAK NGUNTAL BOYO Mp3 DisiniANA CICAK NGUNTAL BOYO
BOYO COKLAT NYEKEL GODO
OJO SENENG NGUNTAL NEGORO
MUNDAK RAKYATMU DADI SENGSORO
INI CERITA NEGERI BEDEBAH
PEMIMPINYA HIDUP MEWAH
TAPI RAKYATNYA MAKAN SUSAH
HASIL DARI MENGAIS SAMPAH
DI NEGERI PARA BEDEBAH
YANG BAIK DAN BERSIH BISA SALAH
KEBOHONGAN ITU LUMRAH
RAKYAT KECIL HANYA BISA PASRAH
BUBRAH! PARAH!
BUBRAH! PARAH! BUBRAH!
ANA CICAK NGUNTAL BOYO
BOYO COKLAT NYEKEL GODO
OJO SENENG NGUNTAL NEGORO
MUNDAK RAKYATMU DADI SENGSORO
RAKYAT MENCARI PIMPINAN
KETEMUNYA JURAGAN
RAKYAT MENCARI IMAM, YA IMAM
KETEMUNYA TUAN
MAKA JANGAN-LAH JANGAN HERAN
JIKA ADA MAFIA DI PERADILAN
JUAL BELI PASAL DAN HUKUMAN
YANG KUAT BAYAR PASTI MENANG
KATANYA JAMAN SUDAH REFORMASI
TAPI HUKUM MASIH BISA DIBELI
JADI BARANG DAGANGAN, OBYEK KORUPSI
NGGAK PUNYA MALU DAN HARGA DIRI
KALIAN KIRA SELAMANYA RAKYAT KITA BODOH
JIKA RAKYAT MARAH TIRANI PASTI AKAN ROBOH!
ANA CICAK NGUNTAL BOYO
BOYO COKLAT NYEKEL GODO
OJO SENENG NGUNTAL NEGORO
MUNDAK RAKYATMU DADI SENGSORO
BIBIT ITU TUNAS
CANDRA ITU SINAR
YANG MENJADI SIMBOL
TEGAKNYA KEADILAN
LANGKAH KECIL TELAH DIMULAI
DARI BAYI BERNAMA DEMOKRASI
KEADILAN TAK BISA DITAWAR LAGI
KEPASTIAN HUKUM ADALAH HARGA MATI
MUNGKIN KITA CAPEK REVOLUSI
MUNGKIN KITA BOSAN DEMONSTRASI
TAPI JANGAN PERNAH BERHENTI
PALING TIDAK TUNJUKAN RASA PEDULI
UNTUK INDONESIA YANG KITA CINTAI
ANA CICAK NGUNTAL BOYO
BOYO COKLAT NYEKEL GODO
OJO SENENG NGUNTAL NEGORO
MUNDAK RAKYATMU DADI SENGSORO
Ditulis & Aransemen oleh: Kill The DJ & Balance
Rapper Crew: Ki Jarot (Kill the DJ – Jahanam – Rotra )
Produksi: Jogja Hip Hop Foundation
Download Jogja Istimewa Mp3 DisiniHolopis Kuntul Baris..
HOOK:
Jogja! Jogja! Tetap Istimewa
Istimewa Negrinya, Istimewa Orangnya
Jogja! Jogja! Tetap Istimewa
Jogja Istimewa untuk Indonesia
JAHANAM:
Rungokna iki gatra saka ngayogyakarta
Nagari paling penak rasane koyo swarga
Ora peduli donya dadi neraka
Neng kene tansah edi peni lan merdika
Tanah lahirkan Tahta, Tahta untuk Rakyat
Dimana Rajanya Bercermin di kalbu Rakyat
Demikianlah singgasana bermartabat
Berdiri kokoh tuk mengayomi rakyat
Memayu hayuning bawana
Saka jaman perjuangan nganthi merdika
Jogja istimewa bukan hanya daerahnya
Tapi juga karena orang-orangnya
KILL THE DJ:
Tambur wis ditabuh suling wis muni
Holopis kuntul baris ayo dadi siji
Bareng para prajurit lan senopati
Mukti utawa mati manunggal kawula Gusti
Menyerang tanpa pasukan
Menang tanpa merendahkan
Kesaktian tanpa ajian
Kekayaan tanpa kemewahan
Tenang bagai ombak gemuruh laksana Merapi
Tradisi hidup di tengah modernisasi
Rakyate jajah deso milang kori
Nyebarake seni lan budi pekerti
ROTRA:
Elingo sabdane Sri Sultan Hamengkubuwono kaping sanga
Sak duwur-duwure sinau kudune dewe tetep wong Jawa
Diumpamakne kacang kang ora ninggal lanjaran
Marang bumi sing nglahirake dewe tansah kelingan
Ing ngarso sung tuladha
Ing madya mangun karsa
Tut wuri handayani
Holopis kuntul baris ayo dadi siji
Sepi ing pamrih rame ing nggawe
Sejarah wus mbuktekake
Jogja istimewa bukan hanya untuk dirinya
Jogja istimewa untuk Indonesia
Holopis Kuntul Baris..
Selesai..
Jogja Istimewa !! hidup Jogja !!
Tulisan Terkait