Malang (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menolak calon mahasiswa asal Malaysia, terutama untuk fakultas kedokteran dan farmasi.
"Penolakan ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan memanasnya hubungan Indonesia-Malaysia. Kebijakan ini sudah kami terapkan sejak awal berdirinya fakultas kedokteran (FK) dan farmasi sekitar 10 tahun lalu," tegas Rektor UMM Dr Muhajir Effendi di Malang, Selasa.
Menurut dia, penolakan terhadap mahasiswa Malaysia yang ingin masuk FK tersebut juga berlaku bagi mahasiswa asing lainnya, seperti Malaysia, India maupun beberapa negara di Asia lainnya.
Ia mengakui, penolakan terhadap mahasiswa asing yang ingin kuliah di FK UMM tersebut sebagai salah satu bentuk nasionalisme semata, sebab Malaysia juga memberlakukan kebijakan yang sama, menolak mahasiswa Indonesia yang akan kuliah di FK di sejumlah perguruan tinggi di Malaysia.
Muhajir juga prihatin terhadap sejumlah perguruan tinggi di Indonesia terutama yang ada di Malang yang masih tetap mau menerima sejumlah mahasiswa asing di FK.
Padahal, lanjutnya, Indonesia masih kekurangan tenaga dokter dan farmasi cukup banyak, namun mengapa perguruan tinggi tersebut tidak memprioritaskan mahasiswa lokal.
"Kalau untuk fakultas lain, silakan saja menerima mahasiswa asing. Di UMM juga banyak mahasiswa asingnya, namun untuk dua fakultas itu (kedokteran dan farmasi) harus mahasiswa lokal, mahasiswa asing termasuk Malaysia tidak berhak menggunakan fasilitas mahal dan canggih di dua fakultas itu," katanya.
Muhajir juga memperkirakan, ke depan FK di sejumlah perguruan tinggi di Indonesia termasuk di Malang bakal dibanjiri oleh peminat asing karena berkaitan dengan standar internasional yang diberlakukan AFTA.
"Meskipun calon mahasiswa asing di dua fakultas itu berduyun-duyun ingin kuliah di UMM dan berani membayar lebih tinggi ketimbang mahasiswa lokal, Insyaallah UMM akan tetap menjaga komitmen, tidak akan menerima mahasiswa asing di dua fakultas yang berbiaya tinggi ini," tegasnya.
Kuota mahasiswa FK di UMM rata-rata hanya 170 orang per tahun, sedangkan di farmasi hanya 150 orang. Jumlah mahasiswa asing di UMM mencapai ratusan dan 20 di antaranya berasal dari Malaysia yang tersebar di beberapa fakultas, kecuali FK dan farmasi.
Tulisan Terkait