Harapan Putra - Kriminolog Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Yesmil Anwar, menolak menerima penghargaan Satya Lencana Karya dari
Presiden SBY. Alasannya, ia kecewa dengan sikap presiden yang tidak tegas dalam penyelesaian masalah penangkapan tiga petugas DKP oleh polisi Malaysia.
Satya Lencana Karya adalah penghargaan yang diberikan kepada pegawai negeri dan dosen yang dinilai berdedikasi dalam tugasnya selama 20 tahun lebih.
"Saya liat bagaimana kita dilecehkan Malaysia dengan 3 orang petugas kita ditangkap dan diborgol polisi Malaysia. Indonesia tidak bereaksi apa-apa, ini mencerminkan ketidakseriusan dalam menjaga kedaulatan negara," kata Yesmil dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (19/8/2010).
Penghargaan tersebut, imbuhnya, dianugerahkan SBY yang selanjutnya diserahkan kepada Rektor Unpad untuk diberikan kepada Yesmil pada peringatan 17 Agustus, kemarin.
"Setelah saya ketahui mendapat penghargaan, saya tidak hadir dan pergi ke GIM (Gedung Indonesia Menggugat) dan upacara bersama budayawan," katanya.
Ia menilai, pidato kenegaraan SBY di gedung DPR beberapa hari lalu di mana presiden berbicara soal hubungan luar negeri, namun di saat bersamaan petugas pemerintah yang tengah menjaalankan tugasnya diperlakukan buruk oleh aparat Malaysia.
"Presiden di DPR bicara tentang politik luar negeri, pada saat yang sama kita punya masalah dengan Malaysia, antara maling yang mengambil ikan dan pajabat yang melaksanakan tugas, ironis seklai," jelasnya.
Dalam kasus tersebut, kata Yesmil, pemerintah sedianya mengambil sikap seperti Soekarno yang lantang meyuarakan 'Ganyang Malaysia'.
"Kita loyo, orang kita punya wawasan nusantara sejak dulu dan tegas menyatakan diri sebagai bangsa yang berdaulat," tegasnya.
Kekecewaan lainnya adalah, ketika dirinya melihat 'barter' 3 petugas DKP dengan 7 nelayan yang menangkap ikan di perairan Indonesia dengan pemerintah Malaysia.
"Kita betul-betul dipecundangi, miris aparat kita dibarter dengan pencuri ikan. Kita ingin pemerintah bersikap tegas, kalau perlu ditembak saja 7 nelayan itu, karena jelas ada di perairan kita," ujarnya.
Tulisan Terkait