BAB 9 part 2
" Setelah kedua ketek kakaknya basah oleh campuran liurnya dan keringat kakaknya, Arjuna mulai menjilati leher kakaknya. Jilatan Arjuna tidak seperti anjing yang tergesa-gesa minum air, namun lebih pelan dan sensual. Annisa merasakan geli yang perlahan membangun birahi. Lidah adiknya yang lembek namun sedikit kasar dirasakan membelai kulitnya tanpa tergesa-gesa, seakan adiknya ingin menikmati tubuhnya dengan cermat dan teliti. Arjuna bagaikan seorang ahli minum anggur, yang mengecap anggur secara perlahan dan pasti, menikmati setiap detiknya.
Kemudian, Arjuna mulai menjilati dagu kakaknya. Kemudian ia akan menjilati kedua pipi kakaknya. Arjuna sengaja menghindari mulut, karena ia ingin menjilati seluruh tubuh kakaknya tanpa gangguan. Bila ia jilat mulut kakaknya, Annisa akan segera membalas yang menyebabkan mereka berdua akan berciuman sehingga niat menikmati tubuh kakaknya dengan lidahnya akan gagal.
Setelah itu, Arjuna akan menjilati dagu dan mata kakaknya. Tidak tertinggal hidung kakaknya. Bahkan terkadang lidahnya ia masukkan ke lubang hidung kakaknya. Arjuna memang cinta kakaknya dan ingin sekali mengenal tiap jengkal tubuh kakaknya. Mengenal rasanya di lidah, mengenal baunya dan menjelajahinya.
Sehabis seluruh wajah kakaknya disemir oleh ludah dan keringat, maka Arjuna lalu mulai menjilati perut kakaknya, disedotnya pusar kakaknya yang tampak seksi, menunjukkan celah kecil di antara perutnya yang rata dan ramping. Lalu ia mulai menjilati bagian atas dada kakaknya tanpa menyentuh kedua payudara kakaknya itu.
Sampai di sini Annisa mulai menggelinjang tak karuan. Ingin rasanya untuk langsung ngentot, namun ia tidak ingin merusak kesenangan adiknya itu. Maka diupayakan sekuat tenaga untuk menahan libidonya yang mulai tinggi. Libido yang makin parah tingginya ketika Arjuna mulai menyapu salah satu payudaranya dengan lidahnya. Sampai di sini, Annisa biasanya akan minta untuk dikenyot pentilnya. Dan setelah menjilat seputar pentil tanpa menyentuhnya, maka Arjuna akan mengabulkan permintaan kakaknya.
Saat mulut adiknya mengulum puting susunya, Annisa mulai mengerang tak terkendali. Lidah adiknya memutar-mutar sekeliling pentilnya itu dengan sesekali Arjuna mengenyot perlahan pentil Annisa dengan mulutnya. Maka Annisa akan memohon untuk dikenyot terus teteknya. Arjuna suka sekali melihat kakaknya yang sebelumnya perawan, kini setiap kali mereka sedang intim seperti ini, tampak berubah menjadi seorang gadis yang horny dan ingin lekas-lekas disetubuhi.
Saat ini Annisa mulai memeluk adiknya dengan kedua tangan dan kakinya erat-erat. Arjuna akan mengenyot dan menjilati salah satu payudara kakaknya itu sampai basah dan bau mulutnya sendiri, lalu kemudian akan beralih ke toket yang satu lagi.
Sampai sini, biasanya Annisa akan minta dientot oleh adiknya. Arjuna biasanya belagak tidak mendengar yang membuat kakaknya menjadi tambah penasaran, nafsu dan gemas. Arjuna suka sekali melihat wajah cantik kakaknya kini tampak begitu bernafsu dan memelas minta disetubuhi.
Namun Arjuna tetap saja menjilati tubuh kakaknya. Arjuna lalu duduk di bawah kakaknya, lalu mulai melebarkan kaki Annisa. Annisa akan senang mengira akan langsung diewe, namun Arjuna malah menjilati betis kakaknya. Permohonan kakaknya kini menjadi makin sering dan memelas, namun Arjuna tidak bergeming. Ia tetap menjilati betis itu, lalu pindah ke betis yang lainnya. Semuanya tidak dilakukan dengan tergesa-gesa.
Setelah habis menggarap betis kakaknya, Arjuna mulai menjilati paha kakaknya, di sini Annisa mulai berteriak kecil memanggil adiknya dan memohon untuk disetubuhi cepat-cepat. Arjuna seakan menjadi lelaki yang tega membuat pasangannya menggila. Namun sebenarnya ini malah membuat Annisa bertambah sayang dan cinta kepada adiknya itu. Ketika lelaki mampu membuat seorang perempuan tidak berdaya, maka lelaki itu akan mendapatkan cinta buta seorang perempuan.
Setelah kedua paha kakaknya selesai dijilati, maka kini giliran selangkangan kakaknya. Arjuna akan mulai menjilati sekitar memek kakaknya untuk membuat kakaknya lebih penasaran lagi, namun saat inilah kakaknya biasanya akan segera mencengkeram kepala Arjuna, lalu menekannya di memeknya, karena ia sudah tidak tahan lagi digoda oleh lidah adiknya yang secara nakal membuatnya menjadi setengah gila karena nafsu.
Mau nggak mau Arjuna akan segera menjilati memek itu dan hanya beberapa menit, biasanya Annisa akan segera mencapai orgasme karena sudah lama menahan-nahan nafsu birahinya. Arjuna senang sekali ketika memek kakaknya mulai mengeluarkan cairan bening yang tak terlihat bagaikan air namun sedikit kental dan beraroma tubuh kakaknya itu. Sungguh cairan vagina memang enak dirasa di lidah, sehingga Arjuna tak pernah bosan menjilati memek.
Bau memek kakaknya yang menjadi sangat santer tercium akhirnya membuat Arjuna tidak tahan juga, maka ia segera memposisikan kontolnya di lubang memek kakaknya, lalu ia menghujamkan pelirnya itu dalam-dalam sambil menindih tubuh kakaknya.
Arjuna mulai memompa memek kakaknya perlahan-lahan namun dengan tekanan yang cukup kuat. Mereka berdua berpelukan dengan tubuh bersimbah peluh dan selangkangan yang beradu. Setelah beberapa saat, Annisa pun mulai nafsu lagi. Sambil menyerang bibir adiknya, ia mengimbangi hujaman kontol adiknya dengan mendorong pantatnya sehingga terdengar bunyi selangkangan beradu.
Lama-kelamaan, kedua insan satu ayah itu mulai ngentot dengan cepat. Bunyi benturan selangkangan menjadi lebih cepat. Peluh mereka mulai keluar dengan deras, sama seperti waktu tadi sedang lari pagi. Ngentot memang adalah olahraga yang tidak hanya baik secara fisik, namun juga menjadi candu bagi jiwa manusia.
Tak lama kemudian, Arjuna dan Annisa mengerang keras dan mencapai orgasme. Arjuna menembakkan peluru pejunya berkali-kali ke dalam rahim kakaknya itu. Setelah beberapa menit mereka berpelukan, akhirnya mereka memisahkan diri dan memakai baju untuk kembali pulang ke rumah.
*****
Setelah Fauziah dan Annisa pergi, maka hidup kembali normal. Kehidupan seksual Arjuna kembali lagi seperti sebelumnya. Ia hanya dijatah sekali seminggu. Bila ibunya sedang senang, maka dapatlah Arjuna mendapatkan tubuh ibunya yang sedang hamil itu dua kali seminggu. Tak pernah lebih.
Awal Juli, tiba-tiba Fauziah datang kembali tapi kini sendirian. Arjuna kecewa kakaknya tidak datang. Fauziah mengajak seluruh keluarga untuk kumpul dan mulai memberitahukan tujuan kedatangannya. Ternyata Annisa hamil. Annisa telah menceritakan siapa ayah bayi dalam kandungannya. Maka ributlah keluarga itu. Dewi merasa dikhianati dan menampar muka Arjuna. Sementara ayahnya marah-marah karena Arjuna telah menghamili dua orang. Apakah Arjuna tidak puas dengan menghamili ibunya?
Fauziah kaget. Barulah ia tahu bahwa anak Dewi itu adalah hasil hubungan ibu dan anak. Ia tak mampu berkata-kata dan hanya terdiam karena shock. Akhirnya ketika ia menanyakan kepada Waluyo kenapa membiarkan hal ini, maka barulah Waluyo mengaku bahwa sebenarnya ia adalah lelaki homo.
Kejadiannya begitu cepat. Akhirnya keluarga memutuskan, untuk nama baik Annisa, maka Arjuna harus ke kalimantan dan menikahi Annisa. Saat itu Dewi menjadi sedih. Walaupun ia kecewa dengan tindakan Arjuna, tapi tetap Arjuna adalah anak yang ia sayangi. Lagipula, kini Arjuna telah mengisi hatinya yang telah lama kosong. Dewi akhirnya memutuskan ikut pergi ke Kalimantan yang menyebabkan mau tidak mau Waluyo juga harus ikut.
Maka pada minggu berikutnya, Fauziah bersama Dewi dan Arjuna berangkat ke Kalimantan naik pesawat terbang. Waluyo dan Joko tinggal untuk mengurus segala hal seperti penjualan rumah dan lain sebagainya. Fauziah, dengan hartanya yang banyak berhasil membuat surat kelahiran baru bagi Arjuna. Sekarang Arjuna adalah anak dari sahabat dekat Waluyo yang sudah meninggal dunia. Agar orang tidak curiga hubungan mereka, maka dibuat kisah bahwa Arjuna sudah lama ikut Waluyo dan Dewi dan sudah dianggap anak. Arjuna didaftarkan sekolah di Kalimantan. Sementara, Waluyo dan Joko tiba di Kalimantan pada akhir Juli. Tepat seminggu sebelum pernikahan Arjuna dan Annisa.
Next
Tulisan Terkait