Harapanputra.com - Saya tahu sedikit-sedikit tentang
cara kerja intelijen amerika melacak keberadaan teroris. Kalau anda ingin tahu lebih mendalam, Silahkan Baca Artikel ini sampai akhir.
"berani tidak dikenal, mati tidak dicari, berhasil tidak dipuji, dan gagal dicaci maki"
Terhadap prinsip sebagaimana tertera pada judul artikel ini, saya berkali-kali memberikan catatan yang agak berbeda sedikit, namun juga ada hal-hal yang tidak dapat ditawar sebagai prinsip yang harus dipahami seorang intel.
Silahkan dibaca....
"berani tidak dikenal" adalah salah satu prinsip dasar yang tidak dapat dibantah lagi dalam profesi seorang intel. Apabila kita bertemu/berkenalan dengan seseorang dan yang bersangkutan mengenalkan diri sebagai seorang intel, maka ia telah melanggar prinsip kerjanya sendiri. Penngecualian dapat saja terjadi ketika kita berada di dalam pertemuan komunitas intelijen, ataupun dalam rapat di lembaga pemerintah dimana kita mewakili institusi intelijen, atau bahkan dalam pertemuan internasional dimana pesertanya adalah kalangan intel. Penyakit ingin dikenal biasanya terjadi justru pada tahap awal menjadi seorang intel atau pada saat telah menduduki jabatan yang cukup tinggi. Ibaratnya seperti juga seorang yang baru belajar bela diri silat sabuk putih dengan sedikit kembangan, jurus, belebat dan tapak, kadang kebanggaan menjadi bagian dari perguruan silat melebihi kemampuannya dalam bela diri. Semantara, harga diri seorang pejabat intel, kadang meledak pada saat ada pihak-pihak meremehkannya, sehingga munculah perilaku ingin dikenal.
"mati tidak dicari" sebenarnya merupakan prinsip government denial atau penyangkalan pemerintah terhadap keberadaan seorang intel/agen yang hilang atau mati dalam sebuah operasi di negara lawan. Hal ini sangat penting guna meredam terjadinya konflik yang lebih besar antar negara, sehingga seorang agen yang ditugaskan di luar negeri secara mental selalu siap untuk dianggap tidak ada, dimana kematiannya-pun tidak akan dicari. Prinsip ini hampir tidak pernah diterapkan dalam operasi di dalam negeri, kecuali pada saat terjadi perang saudara atau pemberontakan yang besar.
"berhasil tidak dipuji" adalah sebuah prinsip yang dibangun untuk memupuk/membangun jiwa rendah hati seorang intel. Mengapa seorang intel perlu memeiliki kerendahan hati? Hal ini semata-mata demi kelangsungan hidupnya untuk membiasakan diri tidak mencari pujian atau berkompetisi semata-mata demi nama atau jabatan. Secara psikologis, manusia akan selalu senang dipuji atas keberhasilan/sukses dalam kehidupannya. Intel juga manusia yang haus akan pujian, namun pujian dalam dunia intelijen perlu direduksi guna menghindari lahirnya kesombongan/takabur yang sering menjerumuskan seorang intel dalam keadaan yang menyedihkan karena kesombongannya.
"gagal dicaci maki" adalah sebuah prinsip dimana tidak ada kata gagal dalam kamus pekerjaan seorang intel, sehingga hanya caci-maki yang akan diterima seorang intel yang gagal. Mengapa intel tidak boleh gagal? bukankah manusia wajar saja apabila gagal? Dalam kondisi ekstrim, hal ini berangkat dari prinsip keadaan perang dimana kegagalan seorang intel dapat mengakibatkan kematian atau kekalahan dalam perang sehingga tidak dapat diampuni. Apakah kita dapat hidup tenang apabila kegagalan kita menyebabkan kematian banyak sahabat dan rekan kerja kita. Kemudian prinsip tersebut diabadikan dalam dunia intelijen untuk mendorong seorang intel memaksimalkan skill, kemampuan, dan kreatiftasnya dalam menyukseskan pekerjaan operasionalnya. Saya berikan contoh sederhana yang secara filosofis dapat menjelaskan kondisi ini sbb:
Tugas yang diberikan oleh pimpinan secara mendadak adalah menghadiri pertemuan rahasia di Hotel Indonesia jam 3 dinihari tanggal XX bulan YY tahun 2010. Posisi anda pada jam 2 dinihari di Depok tanpa memiliki kendaraan bermotor. Beberapa kawasan menuju Hotel Indonesia banjir. Dapat dipastikan anda akan terlambat atau bahkan tidak dapat menghadiri pertemuan dimaksud. Apakah anda bisa melapor pada pimpinan dan menyampaikan maaf Pak saya gagal mencapai Hotel Indonesia jam 3 dinihari, sehingga tidak tahu isi pertemuan rahasia dimaksud. Silahkan dipikirkan masing-masing.
Kegiatan Intelijen
sebagian masyarakat kita pada umumnya mengetahui adalah : kegiatan yang sifatnya tertutup. Pada umumnya
badan intelijen memiliki tiga fungsi dasar: pengumpulan, analisis dan, ciri yang melekat pada seluruh proses intelijen adalah
kontra intelijen. Fungsi keempat yang agak jarang dilakukan oleh badan intelijen luar negeri adalah tindakan tertutup yang semakin sering diperdebatkan apakah hal tersebut merupakan fungsi intelijen yang pantas dalam negara maju.
Pengumpulan
Salah satu Kegiatan Intelijen mengenai
Pengumpulan informasi merupakan
prinsip dasar dari intelijen, yakni upaya untuk mendapatkan informasi tentang orang, tempat, kejadian dan kegiatan yang dibutuhkan oleh pemerintah namun tidak dapat diperoleh melalui sumber-sumber yang terdapat secara luas dalam masyarakat, jalur diplomatik, maupun melalui kontak kontak lainnya. Tanpa pengumpulan, intelijen hanyalah merupakan perkiraan belaka.
Sistem pengelolaan pengumpulan digunakan untuk masing-masing dari ketiga metode utama pengumpulan:
intelijen manusia yakni informasi yang dikumpulkan oleh manusia seperti mata-mata, agen, orang dalam, atau diambil dari pembelot, pengadu, informan, diplomat, pelaku bisnis, pelaku perjalanan dan media, dan lain-lain;
intelijen sinyal terdiri dari data dan informasi yang dikumpulkan melalui
penyadapan radio, radar, atau pancaran elektronik lainnya termasuk
laser, cahaya yang terlihat dan optik elektronik; dan intelijen gambar yang merupakan data dan informasi yang dikumpulkan melalui foto, atau teknologi pengambilan gambar secara elektronik, inframerah, ultra-violet dari darat, angkasa, ataupun luar angkasa. Intelijen manusia dapat dipecah lagi menjadi pengumpulan terbuka dan rahasia.
Keterampilan dan
teknik intelijen manusia secara rahasia sangat berbeda dengan yang dibutuhkan untuk pengumpulan intelijen manusia secara terbuka dan karena itu pengaturan dan tanggungjawabnya juga berbeda. Demikianpun dalam pengaturan pelaporan dan penyebaran intelijen yang dikumpulkan melalui setiap metode yang berbeda. Karena kartografi dan pemetaan sekarang sudah sangat bergantung pada pengambilan gambar atau pencitraan, maka ada alasan yang cukup kuat untuk memasukkan pemetaan militer atau yang lainnya ke dalam metode ini.
Secara teoritis, semua kemampuan pengumpulan harus dilakukan terhadap target yang sama untuk memastikan konfirmasi fakta yang independen terhadap hasil yang diperoleh melalui penggunaan satu metode. Karena berbagai kerumitan dan kebutuhan yang berbeda, ini tidaklah selalu praktis untuk dilakukan dan terkadang sangatlah mahal.
Jadi sumber terbuka atau informasi yang tersedia secara publik dibutuhkan untuk mengenali kesenjangan pengetahuan, mengkonfirmasi bahwa informasi hanya bisa diperoleh dengan menggunakan
metode intelijen tertentu, dan untuk memastikan bahwa kebutuhan yang ada memang membenarkan penggunaan kemampuan pengumpulan yang mahal atau beresiko, dan baru sesudah itu tugas diberikan kepada pengumpul intelijen.
Sistem pengumpulan intelijen tidak boleh digunakan untuk mengumpulkan informasi yang tersedia secara luas dalam masyarakat. Walaupun mungkin akan terkumpul sebagai produk sampingan selama pengumpulan intelijen, informasi publik harusnya didapatkan dengan cara lain tanpa menggunakan
cara-cara rahasia.
Kemampuan pengumpulan intelijen yang berbeda-beda seharusnya digunakan hanya untuk mengumpulkan informasi yang secara masuk akal dapat ditetapkan atau sebelumnya telah divalidasi sebagai sesuatu yang penting bagi pembuat kebijakan atau pengguna intelijen. Lebih jauh lagi, biaya politis yang mungkin ada harus betul-betul diperhitungkan dengan keuntungan potensialnya. Dengan demikian pejabat kebijakan senior haruslah terlibat dalam proses ini.
Analisa
Analisa adalah istilah yang digunakan untuk proses pencocokan, penguraian, dan evaluasi informasi mentah dan dari berbagai sumber diolah menjadi produk intelijen: dalam bentuk peringatan dan laporan situasi, analisa, penilaian, perkiraan, dan kertas briefing.
Analisa dan produksi sebaiknya dilakukan dalam kedekatan dengan para pengguna produk intelijen. Dalam mengelola pengumpulan, analisa dapat bertumpu pada metode-metode pengumpulan untuk menyediakan informasi mentah maupun olahan untuk dievaluasi dan kemudian membentuk produk agar sesuai dengan kebutuhan pengguna. Produk ini harus mencakup apa yang diketahui (fakta), bagaimana hal itu diketahui (sumber), dasar pertimbangan (asumsi kunci), dampak dari perubahan dasar pertimbangan (hasil-hasil alternatif), dan apa yang tetap tidak diketahui.
Tujuan utama analisa intelijen adalah untuk meminimalisasi ketidakpastian yang harus dihadapi oleh para pembuat kebijakan dalam membuat keputusan tentang keamanan nasional dan kebijakan luar negeri. Analisa juga harus membantu dalam memaknakan isu-isu yang rumit dan menggugah perhatian ke masalah-masalah atau ancaman-ancaman yang akan muncul terhadap kepentingan nasional. Jadi yang penting bukan hanya untuk menentukan apa yang akurat melainkan juga apa yang relevan untuk kebutuhan pembuat kebijakan.
Badan-badan Intelijen tidak boleh memenuhi permintaan analisa bila sebelumnya mereka mengetahui bahwa informasi yang didapatkan melalui intelijen hanya sedikit tingkat relevansinya terhadap analisa keseluruhan dari subyek tersebut. Mereka juga tidak boleh menerima permintaan analisa ketika hal itu dapat dicapai menggunakan sumber-sumber publik yang tersedia kecuali bila para analis atau badan intelijen tersebut dapat memberikan bobot tambahan yang signifikan terhadap analisa materi dari sumber-sumber terbuka.
Bagaimana intelijen bekerja melalui dunia maya?
Perlu kita ketahui, di dunia maya bersliweran triliyunan informasi setiap hari, baik melalui email, web, facebook, twitter, dsb. Sekalipun intelijen bisa menyadap semua jalur internet, tetapi terlalu banyak itu untuk dibaca semua oleh suatu dinas intelijen, sekalipun disana bekerja ribuan orang. Oleh karena itu, mereka tidak akan bekerja acak, tetapi dengan alur sistematika tertentu.
- Mereka hanya akan memonitor orang-orang yang dibidik dulu. Misalnya tokoh-tokoh politik. Mereka tidak akan buang waktu untuk menguntit anda yang hanya seorang mahasiswa / pemula, kecuali mereka tahu anda dekat dengan tokoh yang sedang dibidik. Orang-orang yang sudah biasa tampil di depan publik sebagai wakil dari suatu gerakan politik pastilah ada file-nya di kalangan intelijen. Kalau di Muhammadiyah: tokoh seperti Dien Syamsuddin, atau di HTI: tokoh seperti Ismail Yusanto, pasti ada filenya yang cukup tebal di intelijen. Sayapun, karena beberapa kali tampil sebagai pembicara di acara-acara yang berbau politik, meskipun sebagai akademisi, pastilah ada filenya di intelijen sana, bahkan saya yakin, file itu tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di-share di komunitas intelijen internasional.
- Mereka akan memonitor arus informasi dari dan ke tokoh-tokoh yang dibidik itu, untuk melihat pola. Ini ada teori dalam ilmu sosiometri, yaitu mengukur tingkat kedekatan antar manusia. Orang-orang yang memiliki kedekatan pastilah lebih tinggi frekuensi komunikasinya dibanding yang tidak. Jadi, kalau anda lebih sering membuka wall-saya, mengirim respon (komentar, thumb) atau message ke saya, atau bahkan mengirim e-mail ke saya, maka secara umum anda dianggap memiliki kedekatan dengan saya, sekalipun anda menggunakan nama palsu. Mereka tidak perlu tahu isi pesan kita, tetapi mereka tahu kita ini "dekat".
- Sulitkah melacak orang sebenarnya yang menggunakan nama palsu? SAMA SEKALI TIDAK SULIT. Ada teknologi yang disebut "Computer-Forensic". Setiap kita menggunakan komputer, kita pasti meninggalkan jejak. Jejak itu berasal dari IP-address dan CPU-ID komputer yang kita pakai. Karena itu, polisi bisa melokalisir posisi teroris, sekalipun mereka login dari warnet, kecuali kalau mereka setiap saat pindah warnet, dan memakainya tidak lebih dari 15 menit. Lima belas menit adalah waktu yang dibutuhkan polisi untuk bergerak menuju warnet tersebut, kecuali warnet itu diam-diam sudah dikepung. Demikian juga bila kita mengakses dari handphone. Sekalipun kita setiap saat berganti sim-card, dan registrasi dengan nama palsu, kalau kita memakainya agak lama, kita tidak terlalu sulit untuk dilokalisir.
- Jadi, menggunakan nama palsu tidak banyak menolong kalau anda sudah dibidik oleh intelijen. Tokoh-tokoh yang menyadari dirinya menjadi target, tidak akan menggunakan trik itu. Trik yang tepat adalah menggunakan teknologi enkripsi (persandian) setiap mereka mengirim pesan rahasia ke tokoh lain. Itu jika isi pesan itu memang rahasia. Kadang-kadang mereka menggunakan clear-text, tetapi menyamarkan beberapa kata tertentu, sehingga kalau disaring oleh mesin pencari, akan didapat terlalu banyak hasil sehingga tetap tidak menolong si intel itu. Bayangkan anda mencari kata "000" dengan Google, anda akan mendapat 2,5 Milyar hasil, yang sebagian besar jelas tidak relevan dengan yang anda cari.
- Adanya Google, Yahoo, Facebook, Twitter dsb memang memudahkan intelijen untuk mendapatkan gambaran profil seseorang yang pernah "go public". Tapi itu memang risiko bagi orang yang akan memunculkan gagasannya di ruang publik, dan menggunakan internet. Andaikata tidak ingin diprofil dengan mudah oleh intelijen ya caranya gampang juga: (1) jangan pernah memunculkan gagasan di ruang publik dalam bentuk apapun; (2) jangan pakai internet. Ini biasanya yang digambarkan di cerita-cerita pada tokoh-tokoh kunci sebuah Konspirasi Dunia, mereka yang menjadi otak intelektual justru tidak pernah dikenal orang dan tidak pernah pakai internet. Konon maximum hanya 3 orang yang mengenal sang Big-Boss ini secara langsung; Dan 3 orang itu harus siap untuk dibunuh kalau sampai tertangkap, untuk tetap menutup jalur ke Big-Boss ...
Apakah anda berpikir anda sudah pantas jadi Big-Boss konspirasi dunia? Sehingga anda keberatan memberikan nama & profile sebenarnya di Facebook? Tapi kalau anda bukan seperti itu, maka anda hanya seorang pengecut, yang sekali-sekali mungkin akan memunculkan komentar yang tidak bertanggungjawab melalui media ini …
Semoga bermanfaat.
Artikel tentang
Kegiatan dan Cara Kerja Intelijen ini di tulis dari sumber-sumber
buku-buku Intelijen dan di diambil dari berbagai sumber. Bila ada kesamaan penulisan silahkan dikonfirmasi. Semoga Tulisan tentang Kegiatan Intelijen ini bermanfaat bagi kawan-kawan yang sedang mempelajari
Dunia Intelijen. Terima kasih
Tulisan Terkait