Seni perang (ART OF WAR) SUN TZU adalah karya militer klasik tertua dalam literatur cina. Selain ajaran confucius, Seni perang sun tzu adalah yg paling terkenal di luar cina. Asal usul dan siapa penulisnya masih menjadi perdebatan.
Tapi ahli sejarah sependapat karya ini ditulis sekitar 400 smpai 300 tahun sebelum masehi atau 100 tahun setelah kelahiran 2 filsuf terkenal kong hu cu dan lao tze. Art of war diperkenalkan di jepang sekitar thn 716-735 masehi. Baru seribu tahun kemudian, naskah monumental ini muncul di benua eropa, bertepatan saat benua biru itu meletakkan pijakan untuk mendominankan peradapan dunia.
Terjemahan pertama dalam bahasa perancis muncul di paris pada tahun 1782. Kemunculannya bertepatan dengan gejolak sejarah yg melanda negeri itu setelah meletusnya revolusi perancis. Karena itu tak berlebihan bila ada yg mengatakan bahwa ART OF WAR ini adalah senjata rahasia napoleon dalam menaklukkan eropa. Pendapat itu dapat dimaklumi. Perang - perang yg dilancarkan napoleon sangat mengandalkan mobilitas pasukan, Dan strategi sun tzu juga bertumpu pada aspek mobilitas tersebut
Seni Perang Sun Tzu bagian pertama:
1. Seni perang sangat penting bagi negara. Ini menyangkut masalah hidup dan mati, satu jalan (tao) menuju keselamatan atau kehancuran.
2. Kenalilah musuhmu, kenalilah diri sendiri. Maka kau bisa berjuang dalam 100 pertempuran tanpa risiko kalah. Kenali Bumi, kenali Langit, dan kemenanganmu akan menjadi lengkap.
3. Sang jenderal adalah pelindung Negara. Ketika sang pelindung utuh, tentu negaranya kuat. Kalau sang pelindung cacat, tentu negaranya lemah.4. Gunakanlah kekuatan normal untuk bertempur. Gunakan kekuatan luar biasa untuk meraih kemenangan.
5. Kemungkinan menang terletak pada serangan. Mereka yang menduduki medan pertempurannya lebih dulu dan menantikan musuhnya, akan memperoleh kemenangan.
6. Kecepatan adalah inti perang. Yang dihargai dalam perang adalah kemenangan yang cepat, bukan operasi militer berkepanjangan.
7. Ketika sepuluh lawan satu, kepunglah. Ketika lima lawan satu, seranglah. Ketika dua lawan satu, bertempurlah. Ketika seimbang, pecah belahlah. Ketika lebih sedikit, bertahanlah. Ketika tidak memadai , hindarilah.
8. Mengetahui kapan seseorang dapat dan tidak dapat bertempur adalah kemenangan.
9. Mengetahui cara menggunakan yang banyak dan yang sedikit adalah kemenangan.
10. Atasan dan bawahan yang menginginkan hasrat yang sama adalah kemenangan.
Seni Perang Sun Tzu bagian kedua:
11. Bersikap siap dan menunggu musuh yang tidak siap adalah kemenangan.
12. Sang jenderal yang mampu dan sang raja yang tidak campur tangan adalah kemenangan.
13. Kondisi tak terkalahkan terdapat pada diri sendiri. Kondisi dapat ditaklukkan terdapat pada musuh. Demikianlah yang terampil dapat menjadikan diri mereka tak terkalahkan. Mereka tidak bisa menjadikan musuh dapat ditaklukkan.
14. Militer yang menang sudah menang lebih dulu, baru bertempur. Militer yang kalah bertempur dulu, baru mencari kemenangan.
15. Pertama, ukurlah panjangnya. Kedua, ukurlah volumenya. Ketiga, hitunglah. Keempat, timbanglah. Kelima, adalah kemenangan. Bumi melahirkan panjang. Panjang melahirkan volume. Volume melahirkan hitungan. Hitungan melahirkan timbangan. Timbangan melahirkan kemenangan.
16. Melawan yang banyak sama seperti melawan yang sedikit. Itu hanya soal bentuk dan nama.
17. Pertempurannya kacau, tetapi tidak seorang pun tidak takluk, pada kekacauan. Kekacauan lahir dari keteraturan. Kepengecutan lahir dari keberanian. Kelemahan lahir dari kekuatan. Keteraturan dan kekacauan adalah soal menghitung. Keberanian dan kepengecutan adalah soal shih. Kekuatan dan kelemahan adalah soal bentuk.
18. Tentang sifat pepohonan dan batu–batuan. Ketika tenang, mereka diam. Ketika marah, mereka bergerak. Ketika persegi, mereka berhenti Ketika bundar, mereka bergerak. Mengerahkan orang –orang ke pertempuran adalah seperti menggelindingkan batu-batuan bundar dari sebuah gunung setinggi seribu jen.
19. Seseorang yang mengambil posisi lebih dulu di medan pertempuran dan menantikan musuhnya, tenang. Seseorang yang mengambil posisi belakangan di medan perang dan tergesa-gesa bertempur, ia harus bekerja keras. Demikianlah seseorang yang terampil bertempur memanggil lawannya, dan bukan dipanggil oleh mereka.
Seni Perang Sun Tzu bagian ketiga:
20. Untuk membuat musuh datang atas kemauan sendiri, tawarkan mereka keuntungan. Untuk mencegah datangnya musuh, lukai mereka. Demikianlah seseorang dapat membuat musuh bekerja keras sementara ia sendiri tenang dan membuat musuh kelaparan sementara ia sendiri kenyang.
21. Kejarlah rancangan-rancangan strategis untuk membuat musuh takjub. Maka kau bisa merebut kota-kota musuh dan menggulingkan negaranya.
22. Untuk menempuh jarak seribu mil tanpa takut, tempuhlah jalan yang tak berpenghuni.
23. Untuk menyerang dan pasti merebutnya, seranglah di mana mereka tidak bertahan.
24. Untuk bertahan dan pasti tetap teguh, bertahanlah di mana mereka pasti menyerang.
25. Demikianlah kalau seseorang terampil menyerang, musuh tidak tahu di mana ia harus bertahan. Kalau seseorang terampil bertahan, musuh tidak tahu di mana ia harus menyerang.
26. Jenderal yang terampil akan membentuk lawannya, sementara ia sendiri tanpa bentuk.
27. Siapkan di bagian depan,maka yang belakang lemah. Siapkan di bagian kiri, maka yang kanan lemah. Di mana-mana siap, di mana-mana lemah.
28. Tak ada yang lebih sulit daripada menyiapkan pasukan.
29. Sebuah pasukan tanpa kereta bagasi, akan kalah. Tanpa gandum dan makanan, kalah. Tanpa persedian, kalah.
Seni Perang Sun Tzu bagian keempat:
30. Gesit seperti angin, Lamban seperti hutan. Menyerbu dan menjarah seperti api. Tak bergerak seperti gunung. Sulit dikenal seperti yin. Bergerak seperti Guntur.
31. Ketika menjarah desa, bagikanlah pada orang banyak. Ketika memperluas wilayah, bagilah keuntungannya. Timbanglah itu dan bertindaklah.
32. Karena mereka tak dapat mendengar satu sama lain, mereka membuat genderang dan lonceng. Karena mereka tak dapat saling melihat, mereka membuat bendera serta spanduk.
33. Dalam pertempuran di siang hari, gunakanlah lebih banyak bendera dan spanduk. Dalam pertempuran di malam hari, gunakanlah lebih banyak genderang dan lonceng. Genderang dan lonceng, bendera dan spanduk adalah alat seseorang menyatukan telinga dan mata orang-orangnya.
34. Begitu pasukan disatukan dengan erat, yang berani tidak berkesempatan maju sendirian, yang pengecut tidak berkesempatan mundur sendirian. Inilah metode menggunakan pasukan dalam jumlah besar.
35. Bagi seorang jenderal ada lima bahaya – bertekat mati, ia bisa tewas; bertekat hidup, ia bisa tertangkap; cepat marah, ia bisa dihasut; murni dan jujur, ia bisa dipermalukan; mengasihi orang banyak, ia bisa dibuat jengkel. Kelimanya adalah bencana dalam militer.
36. Gunakan keteraturan untuk menantikan kekacauan. Gunakan ketenangan untuk menantikan kebisingan. Inilah yang dimaksud dengan mengatur hati dan pikiran.
37. Gunakan yang dekat untuk menunggu yang jauh, gunakan yang santai untuk menunggu yang bekerja keras. Gunakan yang kenyang untuk menunggu yang lapar. Inilah yang dimaksud dengan mengatur kekuatan.
38. Jangan bertempur dengan pasukan yang teratur, jangan memukul formasi–formasi yang kuat. Inilah yang dimaksud dengan mengatur perubahan.
39. Jangan hadapi mereka ketika mereka berada di bukit yang tinggi. Jangan melawan mereka sementara mereka membelakangi gundukan. Jangan mengejar mereka
ketika mereka berpura–pura kalah. Berikan jalan keluar bagi prajurit–prajurit yang dikepung. Jangan menghalangi prajurit yang mau pulang.
Seni Perang Sun Tzu bagian kelima:
40. Di tanah terbuka, janganlah berkemah, di tanah persimpangan, bergabunglah dengan para sekutu. Di tanah penyeberangan, jangan lama–lama. Di tanah tertutup, susunlah strategi. Di tanah kematian, bertempurlah sampai mati.
41. Ada jalan–jalan yang hendaknya tidak ditempuh, ada pasukan–pasukan yang hendaknya tidak digempur. Ada kota – kota yang hendaknya tidak diserang. Ada tanah–tanah yang hendaknya tidak diperebutkan. Ada perintah–perintah yang berdaulat yang hendaknya tidak diterima.
42. Kalau menurut Tao pertempuran ada kemenangan yang pasti, sementara sang raja melarang bertempur, jelas seseorang tetap bisa bertempur. Kalau menurut Tao pertempuran tak ada kemenangan, sementara sang raja menyuruh bertempur, seseorang tidak boleh bertempur.
43. Rencana–rencana orang bijak pasti mencakup keuntungan dan bahaya. Mencakup keuntungan. Sehingga pelayanannya dapat dipercayai.
44. Jangan ulangi cara–cara meraih kemenangan.
45. Komandan yang andal dalam perang meningkatkan pengaruh moral dan patuh kepada hukum serta peraturan. Demikianlah ia berkuasa mengendalikan sukses
Seni Perang Sun Tzu bagian keenam:
46. Adalah urusan seorang jenderal untuk tidak banyak bicara, sehingga lebih dapat menyimak.
47. Komandan yang baik akan mencari kebajikan dan berusaha mendisiplinkan diri sesuai dengan hukum, agar dapat mengendalikan keberhasilannya.
48. Sang pemenang adalah mereka yang tahu menggunakan strategi langsung dan strategi tidak langsung.
49. Kegesitan itu unggul. Tunggangilah ke tidak mampuan lawan. Tempuhlah jalan yang tidak disangka–sangka. Seranglah di mana ia tidak siap.
50. Seseorang yang terampil menggunakan militer dapat disamakan dengan shuai–jan. Shuai–jan adalah seekor ular dari Gunung Heng. Pukullah kepalanya, maka ekornya tiba. Pukullah ekornya, maka kepalanya tiba. Pukullah bagian tengahnya, maka kepala maupun ekornya tiba.
51. Kalau seseorang bertindak konsisten untuk melatih orang banyak, maka orang banyak itu akan tunduk. Kalau seseorang bertindak tidak konsisten untuk melatih orang banyak, maka orang banyak itu takkan tunduk. Seseorang yang bertindak konsisten itu serasi dengan orang banyak.
52. Seorang jenderal mewakili nilai nilai kebaikan dari kebijaksanaan, ketulusan, kemurahan hati, keberanian, dan kedisiplinan.
53. Jenderal yang baik mengikat pasukannya. Ikatlah mereka dengan perbuatan. Janganlah memerintah mereka dengan perkataan. Ikatlah mereka dengan bahaya. Janganlah memerintah mereka dengan keuntungan. Persulitlah mereka di tanah kepunahan, toh mereka tetap selamat. Tenggelamkanlah mereka di tanah kematian, toh mereka tetap hidup. Orang banyak ditenggelamkan ke dalam bahaya. Toh mereka dapat mengubah kekalahan menjadi kemenangan.
54. Jenderal yang melindungi tentaranya separti bayi akan mendapati mereka mengikutinya sampai ke jurang yang dalam. Jenderal yang memperlakukan tentaranya seperti anaknya yang dikasihi, akan mendapati mereka bersedia mati untuknya.
55. Jenderal yang cakap membuat prajurit sepenuhnya sepakat dengan pimpinan mereka, sehingga mereka akan mengikutinya sepanjang hidup sampai mati, tanpa merasa takut atas hidup mereka, dan tak gentar terhadap bahaya apa pun.
Seni Perang Sun Tzu bagian ketujuh:
56. Kalau sesuai dengan keuntungan, bertindaklah. Kalau tidak sesuai dengan keuntungan, berhentilah.
57. Kalau ada yang bertanya, “Musuh yang besar jumlahnya dan teratur akan mendekat, bagaimanakah aku menantikan dia?” Akan kujawab, “Rebutlah apa yang dicintainya, maka ia akan mendengarkanmu”.
58. Seranglah pada saat lawan tidak siap. Datanglah pada saat yang tidak diduga.
59. Jadilah yang pertama menempati yang tinggi. Amankanlah rute persediaanmu.
60. Pasukan menyuka yang tanah tinggi dan membenci yang rendah, menghargai yang dan mencemooh yin, mempertahankan kehidupan dan mengambil posisi yang mantap. Inilah yang dimaksudkan “pasti menang”. Pasukan ini tak mengalami seratus penindasan.
61. Janganlah maju dengan angkuh. Cukuplah mengumpulkan kekuatan, mengamati musuh dan menyerangnya. Tetapi, kalau seseorang tidak membuat rencana dan menganggap enteng musuh, ia pasti tertangkap musuhnya.
62. Mengetahui pasukan dapat menggempur, tetapi tidak mengetahui bahwa musuh tak dapat digempur. Ini hanya separuh kemenangan. Mengetahui bahwa musuh dapat digempur, tetapi tidak mengetahui bahwa pasukan tak dapat menggempur. Ini hanyalah separuh kemenangan. Mengetahui bahwa musuh dapat digempur, mengetahui bahwa pasukan dapat menggempur, tetapi tidak mengetahui bahwa bentuk bumi tak dapat digunakan untuk bertempur. Ini juga hanya separuh kemenangan.
63. Sang komandan tenang dan tak dapat diduga. Ia menciptakan keteraturan. Ia mengaburkan mata dan telinga pejabat maupun pasukan. Mencegah mereka memilikinya. Ia mengubah-ubah kegiatannya. Ia mengganti-ganti strateginya. Ia mencegah orang memahaminya. Ia ubah perkemahannya. Membuat rutenya memutar. Mencegah orang mendapatkan rencananya.
64. Ketika saya meraih kemenangan, saya tidak akan mengulangi taktik yang sama, tetapi melihat situasi dengan cara yang tak terbatas. Strategi militer sama seperti air yang mengalir. Seperti air membentuk alirannya mengikuti dataran yang dilewati, pasukan meraih kemenangan. Oleh karena itu, siapa yang dapat memodifikasi taktik berdasarkan keadaan musuh akan meraih kemenangan sejati.
65. Dalam pertempuran memiliki banyak tentara tidak menjamin kemenangan. Jangan maju bertempur hanya semata-mata mengandalkan kekuatan militer. Setiap orang yang kurang perhitungan dan menganggap enteng musuh dengan menghina dan meremehkan, pada akhirnya akan tertawan sendiri.
Seni Perang Sun Tzu bagian kedelapan
66. Semakin banyak perencanaan, semakin banyak peluang menang. Semakin sedikit perencanaan, semakin sedikit peluang menang. Lantas, bagaimana jika tanpa perencanaan sama sekali?
67. Jenderal yang cakap maju berperang tanpa mengharapkan ketenaran, dan mundur tanpa merasa takut dipermalukan. Jenderal yang cakap hanya berusaha melindungi rakyatnya, melayani pemerintahnya. Ia adalah mutiara bangsa yang sangat berharga.
68. Dapat melihat matahari dan bulan bukanlah pertanda tajamnya penglihatan. Mampu mendengar suara halilintar bukanlah pertanda tajamnya pendengaran. Kemenangan hanya bisa diraih dengan cara-cara yang luar biasa.
69. Bersekutulah dengan negara tetangga di daerah perbatasan.
70. Kalau tidak menguntungkan, janganlah bertindak. Kalau tak mungkin menang, janganlah menggunakan pasukan. Kalau tidak dalam bahaya, janganlah bertempur.
71. Raja tak dapat membangkitkan pasukan hanya dengan murkanya. Jenderal tak dapat bertempur hanya dengan kepahitannya. Kalau sesuai dengan keuntungan, gunakanlah pasukan. Kalau tidak, berhentilah.
72. Pemerintah yang berpikiran terbuka merencanakan dengan baik. Jenderal yang baik siap melaksanakan rencana tersebut.
73. Tanpa keharmonisan dalam suatu negara, tidak akan ada ekspedisi militer yang dapat dilakukan. Tanpa keharmonisan dalam barisan tentara, tak ada formasi pertempuran yang dapat dibentuk.
74. Meraih 100 kemenangan dalam 100 pertempuran bukanlah puncak keterampilan. Menaklukkan musuh tanpa bertempurlah kesempurnaan tertinggi.
75. Ada lima serangan dengan api. Yang pertama, membakar orang, Yang kedua, membakar toko. Yang ketiga, membakar kereta bagasi. Yang keempat, membakar pabrik senjata. Yang kelima, membakar jalur transportasi.
Seni Perang Sun Tzu bagian ke-sembilan:
76. Menggunakan api untuk menyerang adalah cerdik. Menggunakan air untuk menyerang juga memberi kekuatan lebih hebat. Tetapi air hanya dapat membagi atau menghalangi lawan, sedangkan api dapat menghancurkan lawan.
77. Membunuh musuh adalah soal amarah murka. Mengambil makanan musuh adalah keuntungan.
78. Mata-mata merupakan elemen penting dalam perang, karena di pundak mereka bergantung kemampuan pasukan untuk bergerak.
79. Tak ada persaudaraan lebih intim dari pada persaudaraan seorang mata-mata. Tak ada upah lebih besar dari pada upah seorang mata–mata. Tak ada urusan lebih rahasia dari pada urusan mata–mata.
80. Tak ada yang lebih sulit dari pada mengatur maneuver pasukan. Mereka yang bergerak tanpa penghalang akan menang. Mereka yang bisa menggunakan tipu daya akan menang.
81. Rahasia dari tipu daya adalah mengetahui bagaimana memanipulasi pandangan musuh. Membuat yang jauh kelihatan dekat, dan yang dekat kelihatan jauh.
82. Jenderal yang baik menghindari musuh yang semangatnya tinggi. Ia menyerang musuh pada saat mereka lelah.
83. Jangan mengejar gerakan mundur yang fatal. Jangan terpancing umpan musuh.
84. Ketika mengepung musuh, berikan mereka jalan keluar. Jangan menekan musuh yang sudah tidak berdaya.
85. Ada lima jenis pengintai yang dapat digunakan. Ada pengintai pribumi, pengintai orang dalam, pengintai yang membelot, pengintai mati, dan pengintai hidup.
Seni Perang Sun Tzu bagian ke-sepuluh:
86. Kunci memenangkan pertempuran adalah memahami maksud musuh. Konsentrasikan kekuatan di satu arah. Tempuhlah jarak seribu li, dan bunuhlah jenderalnya.
87. Raja yang dicerahkan, merenungkannya. Jenderal yang baik menindaklanjutinya.
88. Kemenangan dapat direncanakan. Ketika saya membangun strategi terakhir, haruslah tidak berbentuk dan tidak kelihatan. Tidak berbentuk, sehingga tak diketahui oleh mata-mata paling hebat sekalipun. Tidak kelihatan, sehingga tak dapat dikalahkan oleh penasehat terhebat. Saya mengalahkan musuh dengan mengendalikan situasi, namun musuh tidak tahu bagaimana saya mengawasinya.
89. Setiap strategi meramalkan kemenangan. Dengan menunggu titik kelemahan musuh sampai mudah diserang, mereka pasti menang.
89. Jika kita menghormati kekuatan lawan dan dengan tekun mempelajari gerakannya, kita akan menang. Jika kita meremehkan lawan dan tidak memerhatikan arti gerakan–gerakannya, kita akan kalah.
90. Ada enam kesalahan yang bisa menyebabkan kekalahan; yaitu pengkhianatan, ketidakpatuhan, kesia–siaan, ketergesa–gesaan, kekacauan, dan kekurangmampuan.
91. Kemiliteran adalah tao penyesatan. Ketika dekat, wujudkan seolah-olah jauh. Ketika jauh, wujudkan seolah–olah dekat. Demikianlah ketika ia mencari keuntungan, pancinglah ia.
92. Seseorang yang tidak sepenuhnya mengetahui bahaya menggunakan pasukan, tidak mungkin sepenuhnya mengetahui keuntungan menggunakan pasukan.
93. Tak satu pun dari lima elemen (air, api, kayu, logam, tanah) yang lebih dominan. Tak satu pun dari ke empat musim yang abadi. Hari-hari terkadang lebih panjang dan terkadang lebih pendek. Dan bulan kadang bersinar, kadang redup.
94. Mengambil seluruh negara itu superior. Menghancurkannya adalah memalukan.
95. Keunggulan tertinggi adalah kemampuan menembus pertahanan musuh tanpa harus berperang. Pejuang terhebat adalah yang mampu menekan musuh untuk menyerah tanpa perlawanan.
96. Kemenangan itu dapat dikenal, tetapi tidak dapat dibuat.
Dan inilah saya persembahkan Kitab Asli seni berperang Sun Tzu! Terjemahan asli dari bahasa Tiongkok
SENI BERPERANG oleh : Sun Tzu
13 bab Strategi militer klasik
1. Kalkulasi
2. Perencanaan
3. Strategi
4. Kekuatan pertahanan
5. Formasi
6. Kekuatan dan kelemahan
7. Manuver
8. Sembilan varuiasi
9. Mobilitas
10. Tanah lapang
11. Sembilan situasi klasik
12. Menyerang dengan api
13. Intelijen
Isi Tiap Bab.
I. Kalkulasi
“Perang adalah urusan vital bagi negara; jalan menuju kelangsungan hidup atau kehancuran. Oleh karena itu, mempelajari perang secara seksama adalah suatu keharusan;”
Lima hal yang harus dipertimbangkan dalam mempelajari peperangan :
1. Alasan moral : keyakinan rakyat dan kepentingan negara untuk tujuan bersama.
2. Alam : cuaca, iklim, waktu.
3. Situasi : jarak, sifat alami, kondisi fisik.
4. Kepemimpimnan : kebijaksanaan, kepercayaan diri, keberanian, belas kasihan.
5. Disiplin : imbalan, ancaman, hukuman, logistik.
Tujuh aspek dan fakta kalkulasi :
Untuk memulai perang setidaknya panglima harus memperhatikan beberapa fakta dilapangan seperti dibawah ini.
1. Siapa yang dapat mempersatukan rakyat dan angkatan bersenjata
2. Siapa yang memilki komandan yang lebih baik
3. Siapa yang mampu memanfaatkan iklim dan keadaan suatu daerah?
4. Siapa yang dapat memberi perintah dan disiplin yang lebih baik?
5. Pasukan mana yang lebih tangguh?
6. Anggota pasukan mana yang lebih terlatih?
7. Siapa yang memiliki sistem imbalan dan ancaman hukuman yang lebih adil?
Jika kita lebih mampu memenuhi semua faktor diatas melebihi musuh, maka kemungkinan menang kita diatas musuh, sangat wajar untuk memulai peperangan.
Jika faktor diatas kertas saja tidak mampu meyakinkan panglima untuk menang bagaimana dia dapat meyakinkan rakyat dan prajuritnya bahwa mereka semua akan berperang dan menang!
Jika tidak yakin menang untuk apa memulai perang!
Tipu muslihat :
perang dipenuhi oleh tipu muslihat dalam bentuk strategi, siapapun yang tidak mampu berstrategi dan tidak cakap dalam menggunakan tipu muslihat, tidak akan menang dalam perang apapun.
1. Yang mampu harus berpura-pura tidak mampu
2. Tampillah seolah-olah tak ada apa-apa padahal sedang mengaktifkan kekuatan.
3. Bila ingin menyerbu sasaran terdekat, seolah-olah sedang ingin menyerbu yang lebih jauh.
4. Bila ingin menyerbu daerah yang lebih jauh , seakan-akan ingin menyerbu daerah yang terdekat.
Eksploitasi :
Gunakan negaramu, ekonomimu, tentaramu dan segala daya upayamu untuk mengalahkan dan melemahkan musuhmu!
1. Pancing musuh dengan umpan yang kecil, lalu hancurkanlah setelah menyebarkan operselisihan diantara angkatan bersenjata.
2. Waspada musuh senantiasa siap siaga dan tanpa kelemahan.
3. Langkah mundur jika musuh kuat
4. Berpura-pura lemah sehingga musuh dikuasai rasa puas diri.
5. Sebar perselisihan jika kekuatan musuh bersatu padu.
6. Serang saat musuh tidak siap siaga.
Pertimbangan :
1. Kekuatan dan kelemahan pasukan diri dan musuh
2. Perencanaan yang cermat.
II. Perencanaan
Waktu adalah uang :
- Perbekalan
- Pengeluaran harian
Hindari pertempuaran yang berlarut :
- Moral jadi turun
- Biaya yang boros
- Tidak aman dan rentan kalah
Bertempurlah agar cepat menang
Manfaatkalah sumber-sumber kekuatan musuh :
Misal : bekal rampasan musuh
- Pancing amarah musuh
- Bangkitkan motivasi untuk membunuh
- Rangsang untuk merampas harta kekuatan musuh
Taktik jitu menentukan nasib sebuah bangsa :
- Perang cepat negara aman
-Perang berlarut larut, persediaan negara habis, ekonomi ambruk, motivasi tentara jatuh.
III. Strategi
Perbandingan jika pasukan kita berhadapan dengan musuh :
Jika pasukan kita 10 : 1 dari musuh= kepung dan serang
Jika pasukan kita 5 : 1 dari musuh= pecahkan dan bagilah musuh lalu serang
Jika pasukan kita 2 : 1 dari musuh= menyerang 2 arah
Jika pasukan kita 1 : 1 dari musuh= dahului perang
Musuh sedikit lebih besar bertahan.
Musuh lebih besar berkelit dari serangan.
Musuh jauh lebih besar, mundur.
Kepemimpinan:
1. Panglima bagaikan pilar negara
2. Cakap berperang menjadi negara kuat
3. Bukan pejuang yang baik negara menjadi lemah
Penguasa akan membahayakan angkatan bersenjata :
1. Memerintahkan maju / mundur saat waktu yang tidak tepat
2. Tak bisa memperlakukan kemiliteran tanpa tahu militer itu sendiri
3. Mengambil alih komando tanpa paham strategi militer.
Lima cara untuk menang :
1. Tahu saat perang dan tidak berperang
2. Tahu memanfaatkan kekuatan pasukan
3. Rebut simpati dan dukungan rakyat
4. Tunggu untuk antisipasi yang belum siap
5. Perwira cakap menjadi komandan yang tanpa campur tangan pemerintah.
Mengenal lawan dan diri sendiri :
1. Tahu kekuatan sendiri dan musush utuk mampu masuk dalam peperangan tanpa ancaman bahaya
2. Tahu kekuatan sendiri dan tak tahu kekuatan musuh memberikan kesempatan menang hanya separonya.
3. Tak tahu kekuatan sendiri dan musuh akan kalah.
IV. Kekuatan pertahanan
Alasan menyusun strategi :
1. Kita harus berjuang keras agar tidak kalah
2. Musuh yang harus terlebih dahulu membuat kesalahan besar baru kita mengalahkannya.
3. Kita tak bisa bilang kita tak akan kalah tapi kita tak bisa memastikan musuh akan membuat kesalahan sehingga kita meraih kemenangan, orang bisa tahu cara untuk menang tapi tidak bisa memastikan akan memperoleh kemenangan.
4. Yang merasa tidak yakin menang akan bertahan
5. Yang merasa akan menang maka menyeranglah
6. Meraka yang cakap dalam bertahan seolah-olah tak tampak oleh musuh
7. Mereka yang calak dalam hal bertahan akan menang bila tiba saatnya untuk menyerang.
Menang tanpa air mata :
1. Ahli taktik akan tetap bertahan dalam keadaan aman.
2. Tak pernah lewatkan kesempatan hancurkan musuh.
3. Yang ingin menang harus terlebih dahulu menciptakan kemenangan.
Pahlawan yang benar-benar sejati tidak pernah membanggakan kecakapan atau keberanian mereka.
Mereka menang karena memiliki rasa percaya diri serta kemampuan untuk tetap pada posisi yang aman
Mengatur posisi :
1. Ahli tatik mempunyai sasaran-sasaran jelas dan disiplin yang ketat dalam pasukan.
2. Ahli taktik cakap :
a. Ukur jarak
b. Memperkirakan ongkos
c. Memepelajari kekuatan
d. Memperhitungkan kesempatan
e. Merencakan kemenangan.
V. Formasi
Penyergapan tiba-tiba, konfrontasi langsung :
1. Atur pasukan (organisasi) besar dan kecil
2. Komando (Komunikasi) pasukan besar dan kecil
3. Pasukan besar.
Hakikat kejutan :
1. Perang adalah konfrontasi lansung
2. Pasukan yang melakukan kejutan akan menang
Serangan tiba-tiba dan kofrontasi langsung ada dalam peperangan, kombinasi kedunya membuat suatu variasi perang.
Kesiagaan
Gerakan.
VI. Kekuatan dan kelemahan
Inisiatif :
1. Pasukan pertama mengambil posisi yang fleksibel
2. Pasukan akhir ikut perang walau dalam keadaan kelelahan
3. Perwira melakukan gertakan mental
4. Umpan untuk mencapai tujuan yang dimaksud
5. Gertakan ke musuh
6. Ganggu musuh
Mengacaukan musuh :
1. Buat kegaduhan (kacaukan perhatian)
2. Serang satu arah
Ibarat air :
1. Tinggi ke rendah, menghindari musuh yang kuat tapi serang yang lemah
2. Ikut bentuk yang dilalui . Rencana berubah sesuai perubahan kubu musuh.
3. Tidak dominan pada suatu perubahan, ubah strategi sesuai perubahan pihak musuh.
36 Strategi Perang Terangkum
Strategi 1
Perdaya Langit untuk melewati Samudera.
Bergerak di kegelapan dan bayang-bayang, menggunakan tempat-tempat tersembunyi, atau bersembunyi di belakang layar hanya akan menarik kecurigaan. Untuk memperlemah pertahanan musuh anda harus bertindak di tempat terbuka menyembunyikan maksud tersembunyi anda dengan aktivitas biasa sehari-hari.
Strategi 2
Kepung Wei untuk menyelamatkan Zhao.
Ketika musuh terlalu kuat untuk diserang, seranglah sesuatu yang berharga yang dimilikinya. Ketahui bahwa musuh tidak selalu kuat di semua hal. Entah dimana, pasti ada celah di antara senjatanya, kelemahan pasti dapat diserang. Dengan kata lain, anda dapat menyerang sesuatu yang berhubungan atau dianggap berharga oleh musuh untuk melemahkannya secara psikologis.
Strategi 3
Pinjam tangan seseorang untuk membunuh. (Bunuh dengan pisau pinjaman.)
Serang dengan menggunakan kekuatan pihak lain (karena kekuatan yang minim atau tidak ingin menggunakan kekuatan sendiri). Perdaya sekutu untuk menyerang musuh, sogok aparat musuh untuk menjadi pengkhianat, atau gunakan kekuatan musuh untuk melawan dirinya sendiri.
Strategi 4
Buat musuh kelelahan sambil menghemat tenaga.
Adalah sebuah keuntungan, merencanakan waktu dan tempat pertempuran. Dengan cara ini, anda akan tahu kapan dan di mana pertempuran akan berlangsung, sementara musuh anda tidak. Dorong musuh anda untuk menggunakan tenaga secara sia-sia sambil anda mengumpulkan/menghemat tenaga. Saat ia lelah dan bingung, anda dapat menyerangnya.
Strategi 5
Gunakan kesempatan saat terjadi kebakaran untuk merampok lainnya. (Merampok sebuah rumah yang terbakar.)
Saat sebuah negara mengalami konflik internal, ketika terjangkit penyakit dan kelaparan, ketika korupsi dan kejahatan merajalela, maka ia tidak akan bisa menghadapi ancaman dari luar. Inilah waktunya untuk menyerang.
Strategi 6
Berpura-pura menyerang dari timur dan menyeranglah dari barat.
Pada tiap pertempuran, elemen dari sebuah kejutan dapat menghasilkan keuntungan ganda. Bahkan ketika berhadapan langsung dengan musuh, kejutan masih dapat digunakan dengan melakukan penyerangan saat mereka lengah. Untuk melakukannya, anda harus membuat perkiraan akan apa yang ada dalam benak musuh melalui sebuah tipu daya.
Strategi 7
Buatlah sesuatu untuk hal kosong.
Anda menggunakan tipu daya yang sama dua kali. Setelah breaksi terhadap tipuan pertama dan –biasanya- kedua, musuh akan ragu-ragu untuk bereaksi pada tipuan yang ketiga. OLeh karenanya, tipuan ketiga adalah serangan sebenarnya untuk menangkap musuh saat pertahanannya lemah.
Strategi 8
Secara rahasia pergunakan lintasan Chen Chang. (Perbaiki jalan utama untuk mengambil jalan lain.)
Serang musuh dengan dua kekuatan konvergen. Yang pertama adalah serangan langsung, sesuatu yang sangat jelas dan membuat musuh mempersiapkan pertahanannya. Yang kedua secara tidak langsung, sebuah serangan yang menakutkan, musuh tidak mengira dan membagi kekuatannya sehingga pada saat-saat terakhir mengalami kebingungan dan kemalangan.
Strategi 9
Pantau api yang terbakar sepanjang sungai.
Tunda untuk memasuki wilayah pertempuran sampai seluruh pihak yang bertikai mengalami kelelahan akibat pertempuran yang terjadi antar mereka. Kemudian serang dengan kekuatan penuh dan habiskan.
Strategi 10
Pisau tersarung dalam senyum.
Puji dan jilat musuh anda. Ketika anda mendapat kepercayaan darinya, anda bergerak melawannya secara rahasia.
Strategi 11
Pohon prem berkorban untuk pohon persik. (Mengorbankan perak untuk mempertahankan emas.)
Ada suatu keadaan dimana anda harus mengorbankan tujuan jangka pendek untuk mendapatkan tujuan jangka panjang. Ini adalah strategi kambing hitam dimana seseorang akan dikorbankan untuk menyelamatkan yang lain.
Strategi 12
Mencuri kambing sepanjang perjalanan (Ambil kesempatan untuk mencuri kambing.)
Sementara tetap berpegang pada rencana, anda harus cukup fleksibel untuk mengambil keuntungan dari tiap kesempatan yang ada sekecil apapun.
Strategi 13
Kagetkan ular dengan memukul rumput di sekitarnya.
Ketika anda tidak mengetahui rencana lawan secara jelas, serang dan pelajari reaksi lawan. Perilakunya akan membongkar strateginya.
Strategi 14
Pinjam mayat orang lain untuk menghidupkan kembali jiwanya. (Menghidupkan kembali orang mati.)
Ambil sebuah lembaga, teknologi, atau sebuah metode yang telah dilupakan atau tidak digunakan lagi dan gunakan untuk kepentingan diri sendiri. Hidupkan kembali sesuatu dari masa lalu dengan memberinya tujuan baru atau terjemahkan kembali, dan bawa ide-ide lama, kebiasaan, dan tradisi ke kehidupan sehari-hari.
Strategi 15
Giring macan untuk meninggalkan sarangnya.
Jangan pernah menyerang secara langsung musuh yang memiliki keunggulan akibat posisinya yang baik. Giring mereka untuk meninggalkan sarangnya sehingga mereka akan terjauh dari sumber kekuatannya.
Strategi 16
Pada saat menangkap, lepaslah satu orang.
Mangsa yang tersudut biasanya akan menyerang secara membabi buta. Untuk mencegah hal ini, biarkan musuh percaya bahwa masih ada kesempatan untuk bebas. Hasrat mereka untuk menyerang akan teredam dengan keinginan untuk melarikan diri. Ketika pada akhirnya kebebasan yang mereka inginkan tersebut tak terbukti, moral musuh akan jatuh dan mereka akan menyerah tanpa perlawanan.
Strategi 17
Melempar Batu Bata untuk mendapatkan Giok.
Persiapkan sebuah jebakan dan perdaya musuh anda dengan umpan. Dalam perang, umpan adalah ilusi atas sebuah kesempatan untuk memperoleh hasil. Dalam keseharian, umpan adalah ilusi atas kekayaan, kekuasaan, dan sex.
Strategi 18
Kalahkan musuh dengan menangkap pemimpinnya.
Jika tentara musuh kuat tetapi dipimpin oleh komandan yang mengandalkan uang dan ancaman, maka ambil pemimpinnya. Jika komandan mati atau tertangkap maka sisa pasukannya akan terpecah belah atau akan lari ke pihak anda. Akan tetapi jika pasukan terikat atas sebuah loyalitas terhadap pimpinannya, maka berhati-hatilah, pasukan akan dapat melanjutkan perlawanan dengan motivasi balas dendam.
Strategi 19
Jauhkan kayu bakar dari tungku masak. (Lepaskan pegangan kayu dari kapaknya.)
Ketika berhadapan dengan musuh yang sangat kuat untuk menghadapinya secara langsung anda harus melemahkannya dengan meruntuhkan pondasinya dan menyerang sumberdayanya.
Strategi 20
Memancing di air keruh.
Sebelum menghadapi pasukan musuh, buatlah sebuah kekacauan untuk memperlemah persepsi dan pertimbangan mereka. Buatlah sesuatu yang tidak biasa, aneh, dan tak terpikirkan sehingga menimbulkan kecurigaan musuh dan mengacaukan pikirannya. Musuh yang bingung akan lebih mudah untuk diserang.
Strategi 21
Lepaskan kulit serangga. (Penampakan yang salah menipu musuh.) anda dalam keadaan tersudut, dan anda hanya memiliki kesempatan untuk melarikan diri dan harus mengonsolidasi kelompok, buatlah sebuah ilusi. Sementara perhatian musuh terfokus atas muslihat yang anda lakukan, pindahkan pasukan anda secara rahasia di belakang muka anda yang terlihat.
Strategi 22
Tutup pintu untuk menangkap pencuri.
Jika anda memiliki kesempatan untuk menangkap seluruh musuh maka lakukanlah, sehingga dengan demikian pertempuran akan segera berakhir. Membiarkan musuh untuk lepas akan menanam bibit dari konflik baru. Akan tetapi jika mereka berhasil melarikan diri, berhati-hatilah dalam melakukan pengejaran.
Strategi 23
Berteman dengan negara jauh dan serang negara tetangga.
Jamak diketahui bahwa negara yang berbatasan satu sama lain menjadi musuh sementara negara yang terpisah jauh merupakan sekutu yang baik. Ketika anda adalah yang terkuat di sebuah wilayah, ancaman terbesar adalah dari terkuat kedua di wilayah tersebut, bukan dari yang terkuat di wilayah lain.
Strategi 24
Cari lintasan aman untuk menjajah Kerajaan Guo.
Pinjam sumberdaya sekutu untuk menyerang musuh bersama. Sesudah musuh dikalahkan, gunakan sumberdaya tersebut untuk menempatkan sekutu anda pada posisi pertama –untuk diserang-.
Strategy 25
Gantikan balok dengan kayu jelek.
Kacaukan formasi musuh, ganggu metode operasinya, ubah aturan-aturan yang digunakannya, buatlah sebuah hal yang berlawanan dengan latihan standarnya. Dengan cara ini anda telah meruntuhkan tiang-tiang pendukung yang dibutuhkan oleh musuh dalam membangun pasukan yang efektif.
Strategi 26
Lihat pada pohon murbei dan ganggu ulatnya.
Untuk mendisiplinkan, mengontrol, dan mengingatkan suatu pihak yang status atau posisinya di luar konfrontasi langsung; gunakan analogi atau sindiran. Tanpa langsung menyebut nama, pihak yang tertuduh tidak akan dapat memukul balik tanpa keberpihakan yang jelas.
Strategi 27
Pura-pura menjadi seekor babi untuk memakan macan. (Bergaya bodoh.) Sembunyi di balik topeng ketololan, mabuk, atau gila untuk menciptakan kebingungan atas tujuan dan motivasi anda. Giring lawan anda ke dalam sikap meremehkan kemampuan anda sampai pada akhirnya terlalu yakin akan diri sendiri sehingga menurunkan level pertahanannya. Pada situasi ini anda dapat menyerangnya.
Strategi 28
Jauhkan tangga ketika musuh telah sampai di atas (Seberangi sungai dan hancurkan jembatan.
Dengan umpan dan tipu muslihat giring musuh anda ke dalam daerah berbahaya. Kemudian putus jalur komunikasi dan jalan untuk melarikan diri. Untuk menyelamatkan dirinya, dia harus bertarung dengan kekuatan anda dan sekaligus elemen alam.
Strategi 29
Hias pohon dengan bunga palsu.
Menempelkan kembang sutera di atas pohon memberikan sebuah ilusi bahwa pohon tersebut sehat. Dengan menggunakan muslihat dan penyamaran akan membuat sesuatu yang tak berarti tampak berharga; tak mengancam kelihatan berbahaya; bukan apa-apa kelihatan berguna.
Strategi 30
Buat tuan rumah dan tamu bertukar tempat.
Kalahkan musuh dari dalam dengan menyusup ke dalam benteng lawan di bawah muslihat kerjasama, penyerahan diri, atau perjanjian damai. Dengan cara ini anda akan menemukan kelemahan dan kemudian saat pasukan musuh sedang beristirahat, serang secara langsung ke jantung pertahanannya.
Strategi 31
Jebakan indah. (jebakan bujuk rayu, gunakan seorang perempuan untuk menjebak seorang laki-laki.)
Kirim musuh anda perempuan-perempuan cantik yang akan menyebabkan perselisihan di basis pertahanannya. Strategi ini dapat bekerja pada tiga tingkatan. Pertama, penguasa akan terpesona oleh kecantikannya sehingga akan melalaikan tugasnya dan tingkat kewaspadaannya akan menurun. Kedua, para laki-laki akan menunjukkan sikap agresifnya yang akan menyulut perselisihan kecil di antara mereka, menyebabkan lemahnya kerjasama dan jatuhnya semangat. Ketiga, para perempuan akan termotivasi oleh rasa cemburu dan iri, sehingga akan membuat intrik yang pada gilirannya akan semakin memperburuk situasi.
Strategi 32
Kosongkan benteng. (Jebakan psikologis, benteng yang kosong akan membuat musuh berpikir bahwa benteng tersebut penuh dengan jebakan.)
Ketika musuh kuat dalam segi jumlah dan situasinya tidak menuntungkan bagi diri anda, maka tanggalkan seluruh muslihat militer dan bertindaklah seperti biasa. Jika musuh tidak mengetahui secara pasti situasi anda, tindakan yang tidak biasanya ini akan meningkatkan kewaspadaan. Dengan sebuah keberuntungan, musuh akan mengendorkan serangan.
Strategi 33
Biarkan mata-mata musuh menyebarkan konflik di wilayah pertahanannya. (Gunakan mata-mata musuh untuk menyebarkan informasi palsu.)
Perlemah kemampuan tempur musuh anda dengan secara diam-diam membuat konflik antara musuh dan teman, sekutu, penasihat, komandan, prajurit, dan rakyatnya. Sementara ia sibuk untuk menyelesaikan konflik internalnya, kemampuan tempur dan bertahannya akan melemah.
Strategi 34
Lukai diri sendiri untuk mendapatkan kepercayaan musuh. (Masuk pada jebakan; jadilah umpan.)
Berpura-pura terluka akan mengakibatkan dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, musuh akan bersantai sejenak oleh karena dia tidak melihat anda sebagai sebuah ancaman serius. Yang kedua adalah jalan untuk menjilat musuh anda dengan berpura-pura luka oleh sebab musuh merasa aman.
Strategi 35
Ikat seluruh kapal musuh secara bersamaan (Jangan pernah bergantung pada satu strategi.)
Dalam hal-hal penting, seseorang harus menggunakan beberapa strategi yang dijalankan secara simultan. Tetap berpegang pada rencana berbeda-beda yang dijalankan pada sebuah skema besar; dengan cara ini, jika satu strategi gagal, anda masih memiliki beberapa strategi untuk tetap maju.
Strategi 36
Selain dari semua hal di atas, salah satu yang paling dikenal adalah strategi ke 36: lari untuk bertempur di lain waktu. Hal ini diabadikan dalam bentuk peribahasa Cina:
“Jika seluruhnya gagal, mundur”
Jika keadaannya jelas bahwa seluruh rencana aksi anda akan mengalami kegagalan, mundurlah dan konsolidasi pasukan. Ketika pihak anda mengalami kekalahan hanya ada tiga pilihan: menyerah, kompromi, atau melarikan diri. Menyerah adalah kekalahan total, kompromi adalah setengah kalah, tapi melarikan diri bukanlah sebuah kekalahan. Selama anda tidak kalah, anda masih memiliki sebuah kesempatan untuk menang!
Tulisan Terkait