Oke gan sesuai judul aja sebelum isi POLLING ada baiknya agan baca dulu biar mata terbuka. Dan ingat ini hanya untuk pembaca cerdas dan kritis, Kalau agan penikmat acara semacam: Y*S, F*V, Sinetron-sinetron, Gosip-gosip dan you name it, Silahkan tinggalkan Thread ini dengan ikhlas dan ridho. Tapi kalau mau tetap lanjutin membaca, monggo gan, tapi hati-hati keseleo dan sakit hati.
Beberapa tahun belakangan ini (paling parah tahun ini menurut ane pribadi), Kita diserbu oleh sesuatu yang lebih parah daripada serangan 11 September di WTC, Yaitu acara-acara TV dengan kualitas yang bahkan belum bisa disejajarkan dengan video amatir karya anak 7 tahun di luar sana, atau bahkan jauh lebih buruk. Setuju tidak setuju itu adalah realita. Stasiun TV di Indonesia seakan-akan berlomba untuk memuaskan dahaga kalangan tertentu saja (baca: Alay).
Bagaimana tidak, dari detik pertama kita bangun dari tidur lelap kita saja, kita sudah disuguhkan dengan tontonan Konser musik siaran langsung yang penyanyinya hanya melakukan lipsync dan yang lebih parah dan tentu agan sudah sering dengar, penonton bayaran yang gayanya seperti gaya pembantu: Cuci - Kucek - Jemur. Ada baiknya daripada menjadi penonton bayaran yang hanya dibayar upah 1 nasi kotak (tebakan kasar aja, bukan berarti ane tau) dan uang sebesar 50000 rupiah, lebih baik mereka Cuci-kucek beneran di rumah orang kaya, masih dapat paling nga 100000 rupiah.
Ketika serangan pagi sudah berakhir dan keadaan terlihat sedikit tenteram, tiba-tiba kita sadar, badai belum berlalu. Acara gosip bermunculan dengan tiga ciri khasnya: Hal ga penting, Hal ga penting yang dibuat belebihan, dan bahkan Hal ga penting yang dibuat sangat berlebihan sekali. Dan yang membuat gue makin gila, ACARA GOSIP ADA DI SEMUA STASIUN TELEVISI dari pagi siang sore malam, dan ada yang subuh mungkin? God Knows.
Belum keluar dari Shock hebat yang disebabkan oleh acara gosip yang ga jelas (selalu dan selamanya), siangnya ada acara ULTIMATE untuk para penikmat (baca lagi: alay) luar biasa, yakni sebuah acara komedi yang betul-betul bodoh (dan mungkin yang paling bodoh di kelasnya) yaitu komedi situasi pendek yang pemainnya kelihatannya buta dan bego semua, Fail banget semua jokesnya ga ada yang lucu bahkan gue ga akan ketawa walaupun diberi serbuk ketawa.
Menjelang sore, kita tidak diberikan waktu untuk sekedar bernafas (bahkan pemain sepakbola pun diberikan waktu untuk istrihat setelah 45 menit pertama, kejamnya dunia ini). Kita langsung disuguhkan dengan tontonan anak-anak atau remaja yang bukannya membuat anak-anak makin cerdas tapi jelas membuat anak cenderung mengalami kemunduran.
Acara menjelang sore yang masuk ke level hina ada banyak sekali, tapi gue sebutkan dua aja yang menjadi Highlight: Acara hipnotis yang boongnya keliatan bener, bakar tissue, keadaan terhipnotis, cerita-cerita lebay tentang pacarnya atau siapalah itu, bangun, ga sadar, pulangnya dibayar oncom sama nasi bakar. Bitch please, itu tissue bisa lu semua beli di toko alat sulap yang harganya 20000 dapat 5 lembar, dibakar ilang. Bukannya itu orang bisa hipnotis (semua sulap yang orang itu lakukan, 90% Gimmick yakni alat sulap yang bisa dibeli di toko sulap). Lagian hipnotis itu ga bisa secepat itu bro, itu namanya Gendam. Oke jadi acara Gendam (melanggar norma hukum dan norma agama) diperbolehkan? KPI mana KPI? hmm, ternyata cuman naskah ya berarti? Kena deh.
Yang satu lagi ane ga terlalu tau apa konsep acaranya: anak-anak yang masih polos, seringnya anak SD tidak berdosa, dikumpulin untuk kemudian ditaro ke sebuah wadah kaca tertutup dan berteriak satu sama lain sampe tenggorokan mereka lepas: TIDAK, BISA JADI dan IYA Good luck untuk masa depanmu nak ketika membuka Youtube dan bilang: Hey itu gue dimasa kecil. Yakinlah anak itu akan dicampakkan dalam komunitasnya saat itu juga: kamu bukan teman kami, kita tidak saling kenal. *sambil mendorong dadanya dengan muka seringai*
Setelah pulang kerja dan mandi sore, Teh hangat sudah tersaji di atas meja, orang-orang yang lelah akan pekerjaannya berharap membuka TV untuk sajain yang memiliki kelas Oscar, Nobel-Worthy atau paling nga Time-Worthy. Mereka salah, mereka salah, mereka bahkan sangat salah karena inilah saat paling krusial yang disebut dengan istilah "ALL HELL BREAKS LOOSE", Pintu neraka tebuka lebar dan para iblis sedang merajarela (dalam hal ini, Iblis adalah acara tv, dan Pintu neraka dianalogikan sebagai Stasiun TV)
Suara atau yell-yell yang menjadi tanda terbukanya pintu neraka adalah sebagai berikut -dan ini amat sangat sungguh-sungguh bersejarah di otak para penikmat (ingat bacaannya?)-: "PENONTON, KEPSMAIL" Kemudian suara suling sakti mematikan dan musik pengiring keluarnya para iblis pun muncul: "teng tong teng tong awek awek yau yau yau yau asik asik" (Break dulu 5 jam, capek habis ngetik ini lirik lagu neraka). Kurang lebih seperti, sory gw bukan penikmat jadi ga tau persis, tapi harus diakui terkadang kita ga sengaja denger dan lihat. Dilanjutkan dengan permainan lempar-lemparan tepung yang tolol dan Pelawak-pelawak yang tingkat kelucuannya seperti HP CDMA INJEKSI yang cuman bisa pake nomer itu-itu aja selama-lamanya (maksudnya jokesnya ga fresh, itu-itu aja sampe mereka mati udah gitu dari pertama aja ga lucu, diulang-ulang pula).
Dibarengi dengan acara ultimate idiot di atas, adalah film yang DULUnya masih bisa dinikmati: Pelawak-pelawak veteran yang berkumpul dalam sebuah opera sabun yang ada dalangnya itu lho? If you know what i mean? Kenapa gue bilang DULU bisa dinikmati? memang itu realitanya, dulu sebelum acara ini ditayangkan setiap hari, Masih ada semacam rasa ngidam untuk menonton. Sekarang tiap hari, bolak balik jokes itu lagi itu lagi? Makan aja sana in*om*e tiap hari? Sorry, sekarang udah bukan buat gue lagi, Not a dime.
Sebelum kita tidur dan berharap-harap cemas bahwa teror ini akan segera berakhir, Hadirlah seorang mas-mas tua cukup terkenal yang bibirnya seksi dan memiliki nama sejenis ikan mahal mau mencoba menghibur dengan jokes yang sudah outdated sekitar 10 tahun lalu. Jokes yang merendahkan diri sendiri dan biasanya orang lain. Sama sekali ga bisa dinikmati oleh orang waras yang otaknya masih bekerja dengan baik.
Ohya tidak lupa juga untuk SPECIAL MENTION film yang membuat gue sampai bikin Thread ini karena udah mecapai batas maksimal dari kepedihan otak (gw akuin ini adalah film terburuk yang pernah dibuat oleh siapapun di dunia ini): Yaitu acara tentang ane ga tau apa dan ga bisa dijelasin tapi yang pasti tolol bukan main dan membuat jantung gw sakit (secara literal / harafiah, darah gw naik ke otak saking emosinya) bahkan gw ga hapal judulnya, kalau nga salah ada emak-emaknya yang ingin naik haji dan curhat melalui acara ga mutu. Terutama di endingnya ada adegan MENARI UBUR-UBUR yang keliatan jelas mau meniru kesuksesan salah satu goyangan yang ada suling saktinya. APA HUBUNGAN EMAK MAU NAIK HAJI DAN MENARI UBUR-UBUR?
Itu baru acara TV-nya, kita belum berbicara tentang Iklan-iklannya yang brainless. Kita contohkan saja: Iklan sebuah produk tablet yang diperankan oleh anak yang aktingnya seperti mayat. Ketika diberikan tablet baru, Ia hanya bilang: Wah keren. Ya, hanya "Wah Keren" dengan nada yang datar (suatu saat kalau gw punya anak, gw akan sewa dia untuk bacain anak gw cerpen sebelum tidur, dijamin lelap dengan cepat). Gue pernah melihat balita di Iklan popok yang berakting lebih bagus dari dia. Contoh lainnya yang sangat idiot adalah sebuah produk susu yang kepala anaknya bisa membesar dan megecil sendiri sambil bilang: NYOT NYOT DIKENYOT-NYOT. Ya Ampun, kenyot sana beruang madu.
Jika hal di atas masih belum cukup buruk untuk agan dan sis, yang semakin memperburuk keadaan adalah: acara liga-liga sepakbola besar sudah jarang sekarang dan hanya bisa dinikmati oleh sebagian kalangan (lucky me, masih ada rezeki sedikit untuk pasang Cable TV dan keluar dari acara tv yang udah bisa masuk ke level IQ setara ukuran sendal jepit), Berita-berita yang dulunya validitasnya tinggi dan tidak melulu tentang korupsi, sekarang sudah menjadi ajang pemilu sebagian orang dan selipan-selipan politikus yang sok disamarkan tapi terlihat jelas sekali (tau kan maksudnya bro? kan orang cerdas ya nga?), Acara Hollywood Movie juga sudah dipegang oleh STEVEN SEAGAL yang kalau main film ga pernah lecet sedikitpun. He's A GOD. Udah jarang film kelas A semacam Inception, dll.
Thanks a lot untuk acara-acara berikut yang masih bisa dinikmati: Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Champion, Beberapa acara berita yang valid dan terbuka, Kuis yang dapat menambah pengetahuan, Laptop Si Unyil, Coffe Break, Si Bolang, Stand Up Comedy, Kick Andy, Mario Teguh Golden Ways, dan FAVORIT ON THE SPOT (dan sejenisnya, itu nambah pengetahuan luar biasa banget) dan beberapa acara yang ane lupa tapi masih dalam taraf bagus dan mendidik.
Dan oh hey KPI, mana sistem RATING-nya yang kayak tahun 90-an dulu? BO, U-17, DEWASA dll? apakah udah bosan dengan hal gituan? apakah lu mau anak lu nonton acara sampah gara-gara kalian kerjanya masih ogah-ogahan dan hanya menunggu laporan orang, bukannya mengawasi? Untuk agan dan sis yang sudah menjadi orang tua, diharapkan memilih dengan tepat tontonan keluarga terutama untuk anak, bimbing tontonannya dan tegas mematikan jika acara tersebut mejurus ke arah yang tidak mendidik anak, karena apa yang ditonton anak-anak sangat mungkin dia tiru di kehidupan sehari-hari secara sadar maupun tidak.
Untuk Stasiun TV swasta yang cenderung rating-oriented, Srsly? masa iya ga ada alternatif acara lain untuk mem-boost rating kalian misalnya: Video klip musik barat seperti zaman MTV dulu, Kuis pengetahuan, Seri Barat, Discovery Channel, Animal Planet (yang membahas hewan beneran daripada membahas orang-orang yang sikapnya sudah menjadi kehewan-hewanan)? masa iya alternatif yang baru aja gue sebutin ratingnya akan lebih rendah daripada acara sampah yang gw sebutin di atas? Bukannya munafik, setiap bisnis tentu mau untung, tapi banyak cara lebih baik dan lebih menguntungkan, bukan?
Terus sebenarnya ini salah siapa? Stasiun TV apa Penikmat alay tersebut sih? Gimana menurut agan dan sis sendiri? apakah ada cara menghentikan badai ini sehingga pada akhirnya kalimat BADAI SUDAH BERLALU bisa kita nikmati?
Ayo bantu laporkan acara-acara tidak mendidik atau malah memundurkan di:
Tulisan Terkait