Gempa dengan kekuatan 9,0 Skala Richter yang melanda Jepang, Jumat lalu mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit jumlahnya. Selain tsunami yang ditimbulkan setelah gempa, bumi juga mengalami
efek akibat bencana alam ini.
Ahli geofisika NASA, Richard Gross mengeluarkan data baru mengenai penghitungan waktu di bumi setelah gempa. Menurut dia, bumi tidak lagi berputar selama 24 jam atau 86.400 detik. Setelah gempa terjadi di Sendai, rotasi bumi telah berkurang sebanyak 1,6 mikrodetik.
Dengan mengubah distribusi massa bumi, gempa di Jepang telah menyebabkan bumi berputar lebih cepat. Hari menjadi lebih pendek 1.8 mikrodetik, kata Gross, seperti dikutip SPACE.com.
Selain waktu yang berkurang, ini juga berarti putaran bumi semakin cepat, bertambah 1.064 kilometer per jam.
Gempa bumi dengan kuatan dasyat bukan kali ini saja telah mengubah waktu di bumi. Gempa 8,8 SR di Chile yang terjadi tahun lalu telah mempercepat rotasi planet dan mempersingkat hari sekitar 1,26 mikrodetik. Kemudian gempa yang terjadi di kawasan Sumatera dengan kekuatan 9,1 SR pada 2004, telah mempersingkat hari sekitar 6,8 mikrodetik.
Gempa yang terjadi di Jepang kali ini merupakan gempa terbesar kelima di dunia yang terjadi sejak 1900. Bencana alam ini melanda lepas pantai sekitar 231 mil (373 kilometer) timur laut Tokyo dan 80 mil (130 km) timur kota Sendai.
Gempa menciptakan tsunami dahsyat yang telah menghancurkan wilayah pesisir timur laut Jepang. Sedikitnya 20 gempa susulan terjadi dengan kekuatan 6,0 atau lebih setelah gempa utama.
Tulisan Terkait